Dirut KCIC Dwiyana Slamet Riyadi: China Masih Jadi Acuan Pengembangan Kereta Cepat Indonesia
- Penulis : Dody Bayu Prasetyo
- Rabu, 09 Juli 2025 09:00 WIB

Whoosh menelan investasi hingga 7,2 miliar dolar AS atau setara Rp110,16 triliun. Nilai investasi tersebut sebelumnya telah mengalami pembengkakan biaya sebesar 1,2 miliar AS (Rp18,36 triliun) dari target awal biaya proyek sebesar 6 miliar dolar AS (Rp91,8 triliun).
Sebanyak 60 persen dari pembengkakan biaya atau sekitar 720 juta dolar AS (Rp11,1 triliun) akan dibayarkan oleh konsorsium dari Indonesia, sementara 40 persen sisanya atau sekitar 480 juta dolar AS (Rp7,36 triliun) akan dibayarkan oleh konsorsium China.
Dalam paparannya di seminar, Dwiyana mengatakan tingkat "Internal Rate of Return" atau tingkat pengembalian modal yang digunakan untuk pembangunan Whoosh adalah sebesar 12 persen yang berarti Whoosh secara internal menghasilkan pengembalian 12 persen per tahun.
Baca Juga: KCIC Layani 156 Ribu Penumpang Pada Libur Natal dan Tahun Baru 2024
"Nilai IRR kereta cepat Jakarta-Bandung yang mencapai 12 persen menarik karena mencerminkan proyek tersebut memiliki nilai ekonomi dan strategi yang kuat untuk tahap awal," Kata Kepala Pejabat Risiko, Bank Ekspor-Impor China Li Zhongyuan dalam seminar.
Li menuturkan proyek kereta api cepat biasanya merupakan barang publik dengan manfaat sosial yang tinggi, tetapi membutuhkan investasi yang sangat besar, pengembalian modal dalam waktu puluhan tahun dan menghadapi risiko yang kompleks.
"Para investor masih perlu mempertimbangkan bagaimana cara mendapatkan kembali uang mereka dan tingkat ketersebaran risiko," ujarnya.
Baca Juga: Mulai 3 Februari 2024, KCIC Terapkan Tarif Dinamis untuk Kereta Cepat Whoosh, Bisa Lebih Hemat
Menurut dia, untuk proyek kereta api cepat, perlu mengubah 'spin-over' ekonomi menjadi pengembalian riil bagi para investor untuk memastikan keberlanjutan finansial, seperti nilai untuk pengembangan lahan di sekitar stasiun, serta menyebarkan risiko dan mendatangkan uang dari berbagai sumber bila ada pembengkakan dana.
Hingga Juni 2025, Whoosh sudah melayani lebih dari 10.014.707 penumpang. Rekor penumpang harian tertinggi tercatat pada 27 Juni 2025 sebanyak 26.770 penumpang dalam satu hari, bertepatan dengan libur Tahun Baru Islam dan libur sekolah dengan 62 kali frekuensi perjalanan Whoosh dalam satu hari.***