DECEMBER 9, 2022
Kolom

Gunawan Trihantoro: Blora Menyulam Asa Lewat Sekolah Rakyat

image
Ilustrasi Sekolah Rakyat di Blora (Foto: Gunawan Trihantoro)

Oleh Gunawan Trihantoro*

ORBITINDONESIA.COM - Blora kembali menunjukkan daya juang dan visi kolektif melalui pembangunan Sekolah Rakyat yang progresif, setelah 88 persen proyek selesai dan siap diluncurkan pada 10 Juli 2025. Ini bukan sekadar bangunan; ini wujud semangat melahirkan kesempatan merata bagi generasi muda daerah.

Renovasi eks SDN 4 Balun Cepu menjadi Sekolah Rakyat bukan proyek dadakan, melainkan strategi transformasi aset terbengkalai menjadi wadah pendidikan berkualitas. Hal ini selaras dengan semangat inklusif, menghadirkan ruang belajar, asrama, ruang ibadah, laboratorium, perpustakaan, hingga sarana UKS.

Baca Juga: Seskab Teddy Indra Wijaya dan Mensos Saifullah Yusuf Persiapkan Infrastruktur dan Kurikulum Sekolah Rakyat

Pilihan lokasi yang strategis, hanya 200 m dari terminal dan lima menit dari stasiun Cepu, menunjukkan pendekatan perencanaan cerdas yang menempatkan akses dan kemudahan di depan. Bupati Arief Rohman dan Pemkab Blora berhasil meretas kendala geografis demi pemerataan akses.

Sumber anggaran senilai Rp 322 miliar untuk 65 sekolah di 24 provinsi, termasuk Blora, menandai sinergi apik lintas kementerian; PUPR, Kemensos, dan Pemkab. Ini memperlihatkan keberpihakan nyata pada pendidikan rakyat.

Pendekatan edukatif dan solutif ini juga mencakup sosialisasi dan peningkatan kapasitas calon siswa dan tenaga pendidik. Proses pendaftaran 50 siswa dari keluarga pra-sejahtera dan pematangan SDM membuktikan bahwa program ini tak hanya berbicara bangunan, tapi juga kualitas pendidikan jangka panjang.

Baca Juga: Mensos Saifullah Yusuf: Empat Sekolah Rakyat Beroperasi di Sumatra Utara Tahun Ini

Sekolah Rakyat hadir sebagai jawaban konkret atas tantangan ketimpangan akses dan fasilitas pendidikan. Dengan fasilitas lengkap dan model boarding school, program ini mendekatkan mimpi anak-anak dari keluarga tidak mampu menuju jenjang SMA setara.

Tekad menuntaskan pembangunan pada 8 Juli dan launching pada 10 Juli memberikan waktu yang cukup untuk uji kualitas fasilitas sebelum siswa masuk tahun ajaran baru. Ini adalah tanda profesionalitas dan komitmen tinggi dalam penyelenggaraan program publik.

Bupati Arief Rohman telah menunjukkan kepemimpinan progresif, responsif, dan visioner. Dengan merevitalisasi aset daerah dan memaksimalkan kemitraan pusat‑daerah, ia membuktikan bahwa politik identitas bisa hadir dalam karya nyata dan berkelanjutan.

Baca Juga: Alif Muhammad Shalih, Anak Buruh Jahit yang Nyaris Putus Sekolah, Kini Berprestasi hingga Kancah Internasional

Proyek Sekolah Rakyat menjadi katalis sosial, menciptakan efek domino, yakni peningkatan literasi, pengurangan angka putus sekolah, hingga pemberdayaan ekonomi lokal. Lingkungan yang asrama dan kolektif dapat membentuk karakter, disiplin, serta kebersamaan antarsiswa.

Lebih jauh, ini menandakan dimulainya era baru sistem pendidikan nasional yang tidak hanya bergantung pada sekolah negeri yang ada, tapi menguatkan jaringan pendidikan alternatif atas dasar keadilan sosial.

Memperingati momentum ini, mari kita dukung secara moral dan publik melalui apresiasi, partisipasi masyarakat, dan pengawasan kualitas agar hasilnya tetap sejalan dengan kebutuhan nyata masyarakat.

Baca Juga: Sekolah Rakyat Siap Beroperasi Juli 2025 Bertepatan dengan Tahun Ajaran Baru

Bupati Blora layak mendapat penghargaan atas langkah progresif ini, yang menjadikan Blora sebagai pusat inovasi sosial. Semoga Sekolah Rakyat Cepu menjadi model yang mendorong pemda lain untuk turut menyejahterakan anak bangsa.

Akhirnya, progres 88 % dan rencana launching awal Juli ini menjadi simbol optimisme. Ini mendorong semangat kolaboratif dalam pembangunan sumber daya manusia yang berdaya saing dan bermartabat. Terima kasih, Bupati Arief Rohman, kami bangga dan mendukung penuh! 

Gunawan Trihantoro, Sekretaris Kreator Era AI Jawa Tengah dan Ketua Satupena Kabupaten Blora. ***

Halaman:

Berita Terkait