DECEMBER 9, 2022
Nasional

Denny JA: Puisi Esai Lahir dari Kegelisahan

image
Denny JA. Foto: Amelia Fitriani

ORBITINDONESIA.COM. Hampir semua puisi esai yang ditulis oleh Denny JA lahir dari kegelisahan realitas sosial yang terjadi, yang pada umumnya menjadi berita nasional atau berita dunia.

Puisi Esai Denny terbaru berjudul “Berapa banyak lagi kamtain yang Kau Tunggu?” Puisi esai ini ditulis muncul karena kegelisahan Denny perang baru terjadi antara Israel dan Iran menyusul perang lama di Gaza yang tak kunjung selesai, serta konflik Rusia-Ukraina.

“Puisi itu saya tujukan untuk semua pemimpin dunia,”kata Denny JA, penggagas puisi esai, di sela-sela konferensi pers bertajuk “Di Era AI, Angkatan Puisi Esai Justru Menguat”.

Puisi esai itu dibacakan oleh Monica JR sebelum sesi konferensi pers dimulai, kemarin, 20 Juni 2025 di Nomu Cafe, Jakarta Selatan. Di bawah ini satu bait dari puisi itu.

Berapa banyak lagi suara derita

yang harus menembus dinding kantormu,

hingga kau sadar dan berani berkata:

kegilaan ini harus dihentikan.

Puisi esai muncul pertama kali tahun 2012. Buku pertama kumpulan puisi esai adalah “Atas Nama Cinta”.  Ada lima puisi esai panjang di dalamnya, semua bertema antidiskrimnasi. Puisi pertama berjudul Sapu tangan Fang Yin. 

Puisi Esai ini berisi kisah pemerkosaan massal yang terjadi pada awal reformasi, yang menimpa etnis tertentu. Denny menggambarkan kegelisahannya melalui cerita seorang perempuan keturunan yang trauma dan kabur ke luar negeri. 

Berita Terkait