Iran, Irak dan Kuwait Batal Ikut Kejuaraan Anggar Asia 2025 di Bali Buntut Perang di Timur Tengah
- Penulis : Krista Riyanto
- Selasa, 17 Juni 2025 10:41 WIB

ORBITINDONESIA.COM - Tiga negara yakni Iran, Irak, dan Kuwait, sudah secara resmi menyampaikan permintaan maaf karena batal mengikuti Kejuaraan Anggar Asia 2025 di Nusa Dua, Bali, sebagai dampak perang antara Israel dan Iran yang saat ini masih memanas.
"Ini bukan sengaja tetapi force majeure atau keadaan memaksa," kata Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Ikatan Anggar Seluruh Indonesia (Ikasi) Firtian Judiswandarta di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali, Selasa 17 Juni 2025.
Ia menambahkan ofisial dari ketiga negara sudah menyampaikan secara resmi sekaligus meminta maaf karena batal ikut turnamen di Pulau Dewata ini.
Baca Juga: Wakil Gubernur Rano Karno: Jakarta Siap Berkolaborasi dengan Bali Kembangkan Kereta Api Kota
Ia menuturkan, tim Kuwait sudah ada di dalam pesawat dan kemudian membatalkan keberangkatan mereka ke Indonesia.
Ia mengaku prihatin atas peristiwa perang di kawaan Timur Tengah.
Mundurnya tiga negara tersebut, membuat jumlah negara peserta yang tadinya mencapai 30 negara berkurang menjadi 27 negara.
Kejuaraan yang menjadi ajang pengumpulan poin menuju Olimpiade Los Angeles 2028 itu rencananya akan dibuka Menteri Pemuda dan Olahraga Indonesia Dito Ariotedjo dan Presiden Konfederasi Anggar Asia (FCA) Sheik Salem bin Sultan Al Qasimi pada Selasa malam.
Sekitar 830 atlet anggar dijadwalkan bertarung pada Kejuaraan Anggar Asia 2025 di Pulau Bali.
Tuan rumah Indonesia menurunkan 25 atlet hasil seleksi nasional dan telah menjalani pemusatan latihan nasional sejak awal Juni 2025.
Baca Juga: Wuling Janjikan New Almaz RS Pro Hybrid Bernilai Jual Kembali Tinggi Sampai 70 Persen
Di sisi lain, Indonesia juga akan menjadi tuan rumah Kejuaraan Dunia Anggar Kadet 2026.
Ia mengusulkan kepada Federasi Anggar Internasional (FIE) agar wasit yang ditugaskan pada kejuaraan dunia mendatang bisa berasal dari negara yang berdekatan dengan negara penyelenggara sehingga bisa menekan biaya pelaksanaan.
Rencananya, usulan itu akan disampaikan secara resmi pada Kongres FIE di Uzbekistan pada Agustus 2025.***