Mesir Umumkan Penemuan Makam Firaun Baru di Luxor
- Penulis : Dody Bayu Prasetyo
- Selasa, 10 Juni 2025 02:40 WIB

ORBITINDONESIA.COM -- Kementerian Pariwisata dan Kepurbakalaan Mesir pada Minggu, 8 Juni 2025 mengumumkan penemuan sejumlah makam firaun di Kegubernuran Luxor, Mesir Hulu. Beberapa di antara makam-makam tersebut berasal dari Dinasti ke-21 Mesir.
Dalam sebuah pernyataan, Kementerian Pariwisata dan Kepurbakalaan Mesir mengatakan bahwa sebuah misi arkeologis Mesir yang bekerja di wilayah Naga Abu Asba di Karnak menemukan sebuah tembok besar yang dibangun dari batu bata lempung pada masa pemerintahan Raja Menkheperre, salah satu raja di era Dinasti ke-21 Mesir yang berkuasa dari tahun 1076 SM hingga 944 SM.
Abdel-Ghaffar Wagdy, direktur jenderal Badan Kepurbakalaan Luxor, mengungkapkan bahwa tembok tersebut terbuat dari susunan batu bata lempung, yang masing-masing diberi cap nama raja beserta istrinya. Sebuah gerbang batu pasir juga ditemukan di dalam tembok itu, imbuhnya.
Menurut Wagdy, di situs Naga Abu Asba, sejumlah bengkel dan tungku untuk membuat patung perunggu ditemukan tak jauh dari patung-patung perunggu Osirian dengan berbagai ukuran, koin, serta jimat.
Wagdy mengatakan temuan ini membantu memberikan gambaran tentang fungsi area tersebut selama berbagai periode, yang menunjukkan bahwa area tersebut kemungkinan berfungsi sebagai kawasan industri.
Mohamed Ismail Khaled, sekretaris jenderal Dewan Tertinggi Kepurbakalaan (Supreme Council of Antiquities) Mesir, menuturkan bahwa misi tersebut menemukan sejumlah peti mati kayu berukuran kecil, yang diyakini digunakan untuk anak-anak, di sebuah situs arkeologis di wilayah al-Asasif, Qurna.
Baca Juga: Pasar Baju Iduladha di Mesir Tawarkan Beragam Pilihan Sesuai Bujet Warga
Menurut Khaled, agar dapat memahami temuan-temuan tersebut secara lebih baik, seorang ahli tulang manusia dan peti mati kayu akan segera memeriksanya guna menentukan kapan peti mati tersebut dibuat dan mempelajari tulang-tulang di dalamnya untuk mengetahui usia, jenis kelamin, dan penyebab kematian.
Pemeriksaan tersebut nantinya dapat memberikan gambaran yang lebih jelas tentang keseluruhan situs penggalian.***