Indonesia Catat Surplus Perdagangan, Nilai Impor Naik 21,84 Persen pada April 2025
- Penulis : Dody Bayu Prasetyo
- Rabu, 04 Juni 2025 05:56 WIB

ORBITINDONESIA.COM -- Nilai impor Indonesia meningkat signifikan sebesar 21,84 persen pada April 2025 dibandingkan periode yang sama tahun lalu, yang terutama didorong oleh pengiriman barang modal dan bahan mentah, sementara nilai ekspor naik sebesar 5,76 persen, ungkap data yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Republik Indonesia pada Senin, 2 Juni 2025.
Nilai impor mencapai 20,59 miliar dolar AS (1 dolar AS = Rp16.297) pada April 2025, dengan pengiriman barang non-minyak dan gas dari luar negeri naik 29,86 persen secara tahunan (year on year/yoy) ke angka 18,07 miliar dolar AS. Nilai impor barang modal pada April melonjak 36,28 persen (yoy) menjadi 3,91 miliar dolar AS.
Sementara itu, nilai impor bahan mentah naik 18,93 persen ke angka 14,97 miliar dolar AS, sedangkan pengiriman barang konsumsi naik 18,46 persen menjadi 1,70 miliar dolar AS pada bulan yang sama.
Baca Juga: PM Li Desak China dan Indonesia Perluas Kerja Sama dan Jaga Kelangsungan Perdagangan Bebas
China masih menjadi pemasok terbesar bagi impor non-minyak dan gas Indonesia dari Januari hingga April, dengan nilai total sebesar 25,77 miliar dolar AS (39,48 persen), disusul oleh Jepang sebesar 5,04 miliar dolar AS (7,72 persen), dan Thailand sebesar 3,13 miliar dolar AS (4,79 persen), ungkap data tersebut.
Nilai ekspor Indonesia mencapai 20,74 miliar dolar AS pada April 2025, dengan pengiriman produk non-minyak dan gas mencapai 19,57 miliar dolar AS, naik 7,17 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Pasar ekspor terbesar untuk produk non-minyak dan gas Indonesia dari Januari hingga April adalah China, dengan total nilai ekspor sebesar 18,87 miliar dolar AS (22,86 persen), diikuti oleh Amerika Serikat sebesar 9,38 miliar dolar AS (11,36 persen), dan India sebesar 5,59 miliar dolar AS (6,77 persen), tunjuk data tersebut.
Baca Juga: Perdagangan China-AS Kembali Bangkit di Tengah Visi Bersama yang Saling Menguntungkan
Neraca perdagangan pada April membukukan surplus sebesar 158,8 juta dolar AS.***