DECEMBER 9, 2022
Internasional

Trump Minta Daftar "Nama dan Negara Asal" Mahasiswa Asing di Harvard

image
Universitas Harvard di AS (Foto: RRI.co.id)

ORBITINDONESIA.COM -- Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump pada Minggu, 25 Mei 2025 mengatakan bahwa dia menginginkan "nama dan negara asal" dari setiap mahasiswa asing yang terdaftar di Universitas Harvard.

Permintaan Trump itu dikemukakan hanya beberapa hari setelah seorang hakim federal menolak pemerintahan Trump untuk mencabut hak Harvard dalam menerima mahasiswa asing.

"Kami ingin tahu siapa saja mahasiswa asing itu, sebuah permintaan yang masuk akal karena kami memberi Harvard MILIARAN DOLAR, tetapi Harvard tidak sepenuhnya terbuka," tulis Trump dalam sebuah unggahan di Truth Social. "Kami menginginkan nama dan negara asal mereka."

Baca Juga: Trump, Harvard, dan Palestina

"Mengapa Harvard tidak mengatakan bahwa hampir 31 persen dari mahasiswa mereka berasal dari NEGARA ASING, namun negara-negara tersebut, beberapa di antaranya sama sekali tidak bersahabat dengan AS, TIDAK membayar apa-apa untuk pendidikan mahasiswa mereka, dan mereka juga tidak pernah berniat untuk melakukannya," tulis Trump pada Minggu tersebut.

"Tidak ada yang mengatakan itu kepada kami!" Trump juga meminta salah satu institusi bagian dari Ivy League tersebut untuk berhenti mengajukan permohonan dana federal lebih lanjut.

Pada Kamis, 22 Mei 2025, Departemen Keamanan Dalam Negeri AS mengumumkan bahwa pihaknya akan mencabut sertifikasi Harvard untuk Student and Exchange Visitor Program (SEVP), yang secara efektif melarang universitas itu menerima mahasiswa asing.

Baca Juga: Catatan Denny JA: Ketika Universitas Harvard Memilih untuk Melawan Presiden Donald Trump

Semua mahasiswa asing yang ada saat ini harus pindah ke universitas lain atau kehilangan status legal mereka.

Harvard kemudian segera mengajukan gugatan terhadap pemerintah AS, dan seorang hakim federal di Massachusetts pada Jumat, 23 Mei 2025 mengeluarkan perintah penangguhan sementara yang mencegah pemerintah memberlakukan larangan tersebut sembari menunggu sidang lengkap.

Data Harvard menunjukkan bahwa hingga semester musim gugur 2023, mahasiswa asing mencakup lebih dari 27 persen dari total mahasiswa yang terdaftar.

Baca Juga: Media: Anak Sulung Donald Trump Bisa Jadi Kandidat Capres AS pada 2028

Universitas tersebut saat ini memiliki hampir 6.800 mahasiswa dan cendekiawan internasional dari 140 lebih negara dan kawasan, yang sebagian besar dari mereka sedang menempuh studi tingkat pascasarjana. Mahasiswa asing merupakan sumber pendapatan yang signifikan bagi institusi-institusi pendidikan tinggi di AS.***

Sumber: Xinhua

Berita Terkait