DECEMBER 9, 2022
Internasional

Presiden Iran Masoud Pezeshkian: AS Lancarkan "Perang Tanpa Akhir" untuk Jarah Sumber Daya Negara Lain

image
Foto dokumentasi menunjukkan Presiden Iran Masoud Pezeshkian menghadiri sebuah konferensi pers di Teheran, Iran, pada 16 September 2024. (Xinhua/Shadati)

ORBITINDONESIA.COM -- Presiden Iran Masoud Pezeshkian pada Minggu,18 Mei 2025 mengatakan Amerika Serikat (AS) telah memulai "perang tanpa akhir" di seluruh dunia untuk menjarah sumber daya bahkan tenaga kerja negara-negara lain, demikian dilaporkan kantor berita resmi Iran, IRNA.

Barat berupaya memprovokasi konflik di Timur Tengah demi menguasai sumber daya negara-negara di kawasan itu dengan menghalalkan segala cara, demikian disampaikan Masoud Pezeshkian dalam upacara pembukaan Forum Dialog Teheran. Forum tersebut berlangsung selama dua hari dan telah menarik 200 delegasi asing, termasuk pejabat senior pemerintah dan perwakilan organisasi internasional, untuk mendiskusikan berbagai tantangan regional dan global.

Masoud Pezeshkian menambahkan bahwa Iran tidak menyembunyikan apa pun dan tidak akan menghentikan "program nuklir damai"-nya dalam keadaan apa pun.

Baca Juga: Korea Utara Gelar Latihan Gabungan untuk Tingkatkan Kesiapan Operasional Kekuatan Nuklir

Menteri Luar Negeri Iran Seyed Abbas Araghchi, saat berbicara tentang perundingan tidak langsung Iran-AS dalam upacara tersebut, mengatakan Iran menginginkan "kesepakatan adil dan seimbang yang akan dibentuk dalam kerangka kerja Perjanjian Nonproliferasi Nuklir (Non-Proliferation Treaty/NPT) dan berdasarkan penghormatan penuh terhadap hak-hak nuklir Iran serta menjamin pencabutan sanksi secara objektif."

"Iran berkomitmen pada diplomasi dan mengharapkan agar sanksi-sanksi kejam dan sepihak, yang secara langsung menargetkan rakyat kami, dicabut secara nyata dan konkret," katanya.

Dia menambahkan bahwa Iran siap untuk membuka babak baru dalam hubungannya dengan Eropa jika pihak Eropa memiliki tekad yang nyata dan mengadopsi pendekatan independen terhadap Iran.

Baca Juga: Donald Trump: Iran Tak Butuh Energi Nuklir Sipil, Mereka Punya Cadangan Minyak Besar

Delegasi Iran dan AS telah mengadakan empat putaran pembicaraan tidak langsung mengenai program nuklir Teheran dan pencabutan sanksi-sanksi AS, yang diselenggarakan di Muscat, ibu kota Oman, dan di Roma, Italia.

Sementara itu, Iran dan tiga negara Eropa, yakni Prancis, Jerman, dan Inggris, yang secara kolektif dikenal sebagai E3, mengadakan pertemuan tingkat tinggi di Istanbul, Turkiye, pada Jumat, 16 Mei 2025 untuk membahas perkembangan terbaru dalam pembicaraan tidak langsung Iran-AS, putaran keenam dari pembicaraan semacam itu antara Iran dan E3 sejak September 2024, yang telah membahas sejumlah isu di antaranya program nuklir Teheran dan pencabutan sanksi. ***

Sumber: Xinhua

Berita Terkait