DECEMBER 9, 2022
Nusantara

Wapres Gibran Tekankan Bendungan Mbay/Lambo di NTT Harus Segera Rampung untuk Pengendalian Banjir

image
Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka (dua kiri) meninjau pembangunan Bendungan Mbay/Lambo di Kabupaten Nagekeo, Nusa Tenggara Timur, Selasa, 6 Mei 2025. ANTARA/HO-BPMI Sekretariat Wakil Presiden.

ORBITINDONESIA.COM - Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka menekankan alasan Bendungan Mbay/Lambo harus segera rampung karena manfaatnya untuk mendukung irigasi pertanian serta pengendalian banjir.

Wapres Gibran melanjutkan agendanya di NTT berkunjung ke area pembangunan Bendungan Mbay/Lambo di Kabupaten Nagekeo, Selasa, 6 Mei 2025 sore.

Sekretariat Wakil Presiden dalam siaran resminya yang diterima di Jakarta, Rabu, 7 Mei 2025, Wapres Gibran menjelaskan percepatan pembangunan diperlukan agar manfaatnya segera dinikmati oleh masyarakat, khususnya dalam mendukung pertanian produktif, penyediaan air bersih, dan pengurangan risiko banjir.

Baca Juga: Wapres Gibran Rakabuming Raka: Kelola Bonus Demografi Penting Demi Masa Depan Bangsa

Kemudian, Wapres juga menekankan kepada kementerian/lembaga terkait pembangunan Bendungan Mbay/Lambo perlu dimaksimalkan sebagai pusat pertumbuhan ekonomi baru, termasuk pengembangan pariwisata lokal.

“Proyek strategis ini harus disertai dengan penguatan kapasitas petani, peningkatan layanan publik, serta pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan,” kata Wapres Gibran sebagaimana dinarasikan dalam siaran resmi Setwapres RI.

Bendungan Mbay/Lambo merupakan satu dari 77 proyek strategis nasional (PSN) sebagaimana ditetapkan dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 12 Tahun 2025 tentang RPJMN 2025–2029. Pembangunan Bendungan Mbay/Lambo dimulai sejak September 2021, dan targetnya bendungan rampung dibangun pada 2026.

Baca Juga: Juri Ardiantoro: Video Monolog Gibran di YouTube Adalah Cara Komunikasi Agar Publik Tak Bias Informasi

Hingga awal Mei 2025, pembangunan bendungan itu telah mencapai 80,40 persen.

Dalam kunjungannya ke lokasi pembangunan, Wapres mengingatkan pentingnya kolaborasi antara pemerintah pusat dan daerah dalam memastikan keberlanjutan proyek dan keberadaannya dapat dimanfaatkan dengan optimal.

Bendungan Mbay/Lambo memiliki luas genangan sebesar 587,61 hektare dan daerah aliran sungai (DAS) seluas 138,60 km persegi, dengan kapasitas tampung normal sebesar 52,89 juta meter kubik. Pembangunan bendungan terdiri atas dua paket pekerjaan yang nilai kontrak total mencapai Rp1,47 triliun.

Baca Juga: Bahlil Lahadalia: Partai Golkar Siap Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran Hingga Dua Periode

Jika nantinya operasional, Bendungan Mbay/Lambo diharapkan mampu menyuplai air irigasi seluas 6.240 hektare, menyediakan layanan air baku sebesar 205 liter per detik, mengurangi risiko banjir di wilayah hilir seluas 3.200 hektare, dan mendukung potensi pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) hingga 117,5 MegaWatt (MW). Tidak hanya itu, Bendungan Mbay/Lambo juga didesain sebagai destinasi wisata baru di Pulau Flores, khususnya di Kabupaten Nagekeo, NTT.

Halaman:

Berita Terkait