DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

In Memoriam Azyumardi Azra: Azra dan Ratu Elizabeth

image
Azyumardi Azra dan penghargaan Ratu Elizabeth II

Baca Juga: Ducati Raih Juara Konstruksi MotoGP 2022

Pulau Jawa tidak hanya terkenal sebagai tempat di mana masyarakatnya lebih mementingkan harmoni ketimbang militansi, tapi juga tempat di mana organisasi Islam terbesar di Indonesia, Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama (NU), dilahirkan.

Muhammadiyah maupun NU yang didirikan orang Jawa mampu melakukan dakwah Islam dengan pendekatan kultural (Jawa).

Kondisi ini bisa meredam reaksi-reaksi dan gejolak-gejolak yang mungkin timbul akibat masuknya ajaran Islam dalam kebudayaan Jawa tradisional yang pekat Hinduisme.

Bahkan dalam banyak hal, Muhammadiyah dan NU, mampu menghadirkan Islam yang harmoni dengan kebudayaan Jawa. Kondisi inilah yang menjadikan Islam di Jawa, tulis Azra, sangat unik.

Baca Juga: Piala Asia U20 2023, Indonesia Susul Jepang, Korea Selatan dan Iran

Dalam pandangan Ricklefs, Indonesianis Monash University, Australia, Islamisasi masyarakat Jawa adalah transisi-transisi budaya yang terus berlanjut. Setelah ribuan tahun menerima Hindu, orang Jawa mulai menerima Islam.

Hinduisme yang telah memengaruhi budaya Jawa ketika bertemu dengan Islam, oleh masyarakat Jawa, ditransformasi sedemikian rupa sehingga Hinduisme dalam beberapa hal bisa berkompromi dengan Islamisme.

Kompromi antara Islamisme dan Hinduisme ini berjalan amat kompleks, penuh degan kejutan dan dinamika, dan sampai sekarang—menurut Azra—terus berlanjut.

Dari perspektif itulah, sejak Islam datang ke Jawa pada abad ke- 12, terlihat tensi dan konflik antara Islam dengan kepercayaan dan budaya lokal.

Halaman:
1
2
3
4
5
6

Berita Terkait