RSF: Kebebasan Pers Dunia Tergerus Tekanan Ekonomi, Peringkat Indonesia Turun 16 Tingkat
- Penulis : M. Ulil Albab
- Sabtu, 03 Mei 2025 14:31 WIB

Total pengeluaran iklan di media sosial mencapai 247,3 miliar dolar AS (hampir Rp407 triliun) pada 2024, meningkat 14 persen dari tahun sebelumnya.
RSF juga menyebut bahwa platform daring telah menghambat ruang informasi karena ikut menyebarkan konten menyesatkan yang memperkuat disinformasi.
Menurut organisasi itu, konsentrasi kepemilikan media di tangan para pembesar politik juga mengancam kemajemukan media di beberapa negara. Di India, Indonesia, dan Malaysia, kata RSF, konglomerat yang memiliki koneksi politik dinilai mengendalikan sebagian besar grup media.
Baca Juga: Presiden AS Joe Biden Akan Umumkan Sanksi dan Larangan Visa Bagi Pelanggar Kebebasan Pers di Dunia
Indeks Kebebasan Pers 2025 yang dirilis RSF menempatkan Indonesia di posisi 127, turun 16 tingkat dibandingkan tahun lalu. Peringkat pertama masih ditempati Norwegia dan peringkat terakhir masih diduduki Eritrea.
Peringkat AS juga turun dua tingkat ke posisi 57, Tunisia turun 11 tingkat ke posisi 129, dan Argentina melorot 21 tingkat ke posisi 87.
India (151) dan Malaysia (88) termasuk negara-negara yang indeks kebebasan persnya mengalami peningkatan.***