Situasi Kritis, WFP Kehabisan Stok Makanan untuk Keluarga di Gaza Akibat Blokade Israel
- Penulis : M. Ulil Albab
- Sabtu, 26 April 2025 07:35 WIB

ORBITINDONESIA.COM - Program Pangan Dunia atau WFP mengumumkan "semua stok makanan" untuk keluarga di Gaza telah "habis" di tengah penutupan pintu-pintu perbatasan ke wilayah kantong Palestina itu terus dilakukan Israel sejak 2 Maret.
"Hari ini, WFP mengirimkan stok makanan terakhirnya yang tersisa ke dapur umum penyedia makanan panas di Gaza," kata badan Perserikatan Bangsa-Bangsa itu dalam sebuah pernyataan, Jumat, 25 April 2025.
WFP mencatat, dapur-dapur yang selama ini hanya mampu memenuhi kebutuhan makanan hangat bagi setengah populasi dengan 25 persen dari kebutuhan makanan sehari-hari warga Gaza itu diperkirakan akan kehabisan stoknya dalam beberapa hari mendatang.
Badan PBB itu mencatat bahwa 25 toko roti yang didukungnya terpaksa tutup pada 31 Maret 2025 setelah kehabisan stok tepung gandum dan bahan bakar untuk memasak.
Paket makanan yang didistribusikan kepada para keluarga di Jalur Gaza ini telah habis pada minggu yang sama.
WFP memperingatkan "kurangnya air yang aman dan bahan bakar untuk memasak memaksa warga Gaza mengais barang-barang yang dapat dibakar untuk memasak makanan."
Gaza telah menghadapi penutupan pintu-pintu perbatasan utamanya yang terpanjang dalam sejarah wilayah itu tanpa ada pengiriman stok pangan maupun barang-barang dagangan selama lebih dari tujuh pekan.
WFP melaporkan harga pangan naik hingga 1.400 persen dibandingkan dengan selama gencatan senjata.
Sementara pasokan komoditas penting sangat kecil. Kondisi ini meningkatkan "masalah nutrisi serius" bagi anak -anak kecil, wanita hamil dan menyusui, serta orang tua yang masuk dalam kelompok rentan.
Baca Juga: PBB Serukan Kemandirian Bantuan Gaza Saat Militer Israel Incar Distribusi
Menurut WFP, lebih dari 116.000 metrik ton bantuan makanan yang cukup untuk memenuhi kebutuhan satu juta warga selama empat bulan siap dikirim ke Gaza setelah pintu-pintu perbatasan dibuka kembali.