Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur Minta Warga Gunakan 'Tumbler' Kurangi Botol Plastik
- Penulis : Abriyanto
- Jumat, 18 April 2025 04:40 WIB

ORBITINDONESIA.COM - Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat (Mabar), Nusa Tenggara Timur meminta warga di daerah itu untuk menggunakan botol isi ulang ramah lingkungan atau tumbler untuk air minum guna mengurangi penggunaan botol plastik.
"Sedotan plastik tidak dipakai lagi, kalau bisa setiap orang pakai tumbler masing-masing," kata Wakil Bupati Manggarai Barat, Yulianus Weng dihubungi di Labuan Bajo, Kamis, 17 April 2025.
Ia menyampaikan hal tersebut karena Pemkab Manggarai Barat berkomitmen menjaga keberlanjutan lingkungan melalui penanganan dan pengurangan sampah plastik di Labuan Bajo.
Baca Juga: Otorita Labuan Bajo: Mai Hang Food Festival Jadi Ajang Promosi Kuliner Lokal Manggarai Barat, Flores
Yulianus Weng menjelaskan, upaya pengurangan plastik harus dimulai dengan mengubah pola prilaku masyarakat yang sering menggunakan botol dan kemasan plastik dengan wadah ramah lingkungan.
"Harus didukung karena dalam mendukung keberlanjutan lingkungan dan alam kita dan juga jangan buang sampah di laut," katanya.
Ia juga menjelaskan langkah awal pengurangan penggunaan air kemasan dalam botol plastik akan dimulai dari aparatur sipil negara (ASN) di Kabupaten Manggarai Barat.
Baca Juga: BMKG: Gempa Bumi Magnitudo 5,2 Guncang Manggarai, Nusa Tenggara Timur, Tidak Berpotensi Tsunami
"Nanti dengan surat bupati kepada setiap organisasi perangkat daerah (OPD) untuk menyiapkan tumbler lalu dinas menyiapkan galon di setiap kantor," katanya.
Terpisah, Bupati Manggarai Barat Edistasius Endi dalam keterangan yang diterima di Labuan Bajo mengatakan pemerintah daerah juga mendorong kapal wisata, hotel, restoran dan usaha lainnya agar menggunakan tumbler.
“Di bulan Mei atau paling lambat bulan Juni kami sudah tidak mengizinkan lagi membawa air kemasan botol ataupun gelas, kami mendorong untuk membawa tumbler di tempat-tempat usaha, nanti itu disiapkan galon besar untuk isi ulang dan perbub (peraturan bupati) sudah hampir final, tujuannya untuk menjaga keberlanjutan lingkungan,” katanya.***