Nissan Indonesia Tanggapi Kabar Merger dengan Honda dan Penutupan Pabrik di India dan Thailand
- Penulis : M. Ulil Albab
- Rabu, 16 April 2025 00:20 WIB

ORBITINDONESIA.COM - PT Nissan Motor Distributor Indonesia (NMDI) menanggapi kabar merger global antara Nissan dan Honda serta penutupan sejumlah pabrik Nissan di luar negeri, seperti di India dan Thailand.
Kepala Penjualan dan Perencanaan Produk PT NMDI Bima Aristyanto di Jakarta, Selasa, 15 April 2025, memastikan bahwa rencana merger Nissan - Honda dan langkah-langkah tersebut merupakan kebijakan global yang tidak berdampak langsung terhadap operasional di Indonesia.
"Kami tidak bisa berkomentar untuk keputusan di luar teritori kami. Tapi untuk dampak ke Indonesia sendiri secara keseluruhan sejauh ini kita tidak ada masalah dengan adanya pemberitaan seperti itu," ujar Bima tentang kondisi Nissan.
"Di Indonesia penjualan retail sales, wholesales berjalan seperti biasanya, jadi aman, tidak terpengaruh dengan kondisi di luar," tambahnya.
Terkait penurunan angka penjualan baik global maupun di Indonesia, Nissan berharap kehadiran Nissan Serena e-Power dapat menjadi penopang utama pertumbuhan.
Meski tidak menyebutkan target angka spesifik mengenai penjualan MPV ramah lingkungan tersebut, perusahaan menekankan pentingnya menjaga citra dan kesadaran merek, utamanya mengenai teknologi e-Power Nissan, di tengah dinamika pasar.
Baca Juga: Nissan Pamerkan Mobil Konsep Masa Depan Mereka Hyper Tourer di Ajang Pameran GIIAS 2024
Memasuki kuartal pertama 2025, Nissan menyebut ada tantangan internal dan eksternal yang memengaruhi performa. Di antaranya adalah fluktuasi nilai tukar dan kebijakan pemerintah. Namun, Nissan menyatakan komitmennya untuk terus menyesuaikan diri dengan regulasi yang berlaku di Indonesia.
"Dari sisi pasarnya sendiri pun juga memang ada sedikit penurunan karena faktor ekonomi, tapi pada dasarnya dari kami sendiri juga sedang memantau dan kita pasti akan melakukan penyesuaian terhadap kondisi pasar yang ada di Indonesia," kata Bima.
Diketahui, Nissan telah mengumumkan rencana untuk menutup salah satu dari dua pabrik mobilnya di Thailand tahun ini, menyusul gagalnya pembicaraan merger dengan Honda.
Baca Juga: Honda dan Nissan Adakan Pembicaraan Penjajakan Merger, untuk Bersaing Lawan Produk China
Sehari setelah kesepakatan kemitraan senilai 60 miliar dolar AS gagal, Nissan mengumumkan rencana untuk memangkas biaya operasional melalui manajemen biaya, pengurangan tenaga kerja, dan penutupan pabrik, lapor Vietnam News Agency, Februari lalu.
Sementara itu, Times of India, Selasa, 1 April 2025 mengabarkan, Nissan Jepang telah memutuskan untuk berhenti memproduksi mobil di India dan akan menjual 51 persen kepemilikan sahamnya di sebuah pabrik di Chennai kepada mitra usaha patungannya, Renault dari Prancis.***