DECEMBER 9, 2022
Nusantara

Wali Kota Bogor Dedie Rachim Pimpin Penanganan Kebakaran Pabrik Garmen di Bojongkerta

image
Wali Kota Bogor Dedie Rachim meninjau penanganan kebakaran pabrik garmen di Kelurahan Bojongkerta, Bogor Selatan, Kota Bogor, Jawa Barat, Minggu, 13 April 2025. ANTARA/HO-Humas Pemkot Bogor

ORBITINDONESIA.COM - Wali Kota Bogor Dedie Rachim memimpin langsung penanganan kebakaran di sebuah pabrik garmen yang berlokasi di Kelurahan Bojongkerta, Bogor Selatan, Kota Bogor, Jawa Barat, Minggu malam, 13 April 2025.

Dedie Rachim meninjau proses pemadaman dan melihat kondisi pabrik garmen milik PT Agung Cipta Indah tepatnya di Jalan Rancamaya dari jarak dekat ketika api mulai padam dan memasuki tahap pendinginan.

Dedie Rachim menyampaikan keprihatinannya atas peristiwa kebakaran yang menimpa pabrik produktif penghasil produk garmen untuk ekspor ke Jepang.

Baca Juga: Wali Kota Dedie Rachim Imbau Warga Jakarta di Bantaran Sungai Ciliwung Waspada Air Kiriman Bogor

“Kita doakan semoga bisa segera beroperasi kembali. Saat ini, tenaga kerja yang terdampak berjumlah kurang lebih 300 yang merupakan warga sekitar,” ujarnya.

Dalam situasi yang tidak mudah ini, Dedie Rachim menyatakan bahwa Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor mendukung upaya perusahaan agar dapat kembali melakukan ekspor dan menyerap kembali ratusan tenaga kerja dari masyarakat sekitar.

Agar kejadian serupa tidak terulang, pihaknya juga memberikan rekomendasi kepada perusahaan untuk meningkatkan aspek keamanan dan keselamatan kerja.

Baca Juga: Wamendagri Bima Arya Sugiarto Minta Pembangunan Gereja HKBP Bincarung Bogor Dikawal

“Dalam situasi kebakaran ini terlihat beberapa titik lemah. Pertama, alat pemadam api ringan (APAR) tersedia, tapi ruang penyimpanannya terkunci. Kedua, ada satpam, tetapi di luar tidak tersedia APAR karena semuanya berada di dalam ruangan,” jelasnya.

Dedie Rachim menekankan, pabrik-pabrik besar harus dilengkapi dengan fasilitas keselamatan seperti sprinkler (alat penyemprot air bertekanan), hidran, mitigasi bencana yang dilakukan secara berkala, serta jalur evakuasi yang jelas.

Akibat kebakaran ini, menurut informasi dari pihak perusahaan, barang-barang yang semula dijadwalkan untuk diekspor minggu depan terpaksa batal dikirim.

Baca Juga: Remaja yang Suka Nongkrong di Stadion Pakansari Bogor Diadu Balapan Lari Oleh Bupati Rudy Susmanto

Terkait perizinan, Dedie Rachim menyebut bahwa perusahaan ini merupakan penerima fasilitas Kawasan Berikat dari Kementerian Keuangan melalui Direktorat Jenderal Bea dan Cukai.

Human Resource Development (HRD) PT Agung Cipta Indah Erosita menjelaskan  api diduga pertama kali muncul dari gedung bagian depan dan dengan cepat merambat ke gedung pengepakan (packing) yang berisi barang-barang mudah terbakar.

Saat kejadian, seluruh karyawan sedang libur. Hanya dua petugas keamanan yang berjaga, satu di pintu gerbang dan satu di sekitar area dalam pabrik.

Baca Juga: Taman Safari Bogor Gelar Buka Puasa Bersama dan Yantunan Yatim

"Untuk penyebab pastinya saya tidak tahu. Tapi ada dua petugas keamanan yang berjaga. Saat patroli, mereka melihat asap dari dalam. Salah satunya langsung lari meminta bantuan ke rekan yang berada di depan gerbang, lalu menuju lokasi untuk menyiram air," tutur Erosita.

Ia menambahkan, tapi karena gedungnya terkunci dan di dalam banyak barang mudah terbakar seperti pakaian, sehingga api pun cepat membesar.

Erosita mengatakan, pabrik yang berdiri di atas lahan seluas 11.000 meter persegi itu sebenarnya sudah dilengkapi dengan APAR yang tersedia setiap sudut gedung. Namun, karena semuanya berada di dalam ruangan, saat kejadian alat tersebut tidak bisa digunakan.

Baca Juga: Toko Mainan Berisi Petasan di Leuwiliang Bogor Terbakar Hebat, Diduga Akibat Korsleting

Pihak perusahaan berharap ke depan bisa kembali beroperasi dan melanjutkan kegiatan produksi serta ekspor, sehingga dapat kembali menyerap tenaga kerja yang saat ini berjumlah 360 orang, mayoritas warga sekitar.***

Halaman:

Berita Terkait