Pengebom Bunuh Diri Targetkan Aksi Protes di Provinsi Balochistan, Pakistan Barat Daya
- Penulis : Mila Karmila
- Minggu, 30 Maret 2025 14:50 WIB

ORBITINDONESIA.COM - Seorang yang diduga pelaku bom bunuh diri pada Sabtu, 29 Maret 2025 mencoba menyerang aksi unjuk rasa politik di provinsi Balochistan, Pakistan barat daya, menurut keterangan seorang pejabat setempat.
"Seorang pelaku bom bunuh diri meledakkan dirinya di dekat lokasi unjuk rasa tersebut, tetapi sejauh ini tidak ada laporan korban dari warga sipil, hanya pelaku pengeboman yang tewas," kata seorang pejabat pusat kendali kepolisian di Distrik Mastung, Pakistan kepada Anadolu melalui telepon.
Menurut pejabat Pakistan tersebut, pelaku bom bunuh diri menargetkan aksi unjuk rasa yang digelar oleh Ketua Partai Nasional Balochistan sekaligus tokoh nasionalis, Sardar Akhtar Mengal, di dekat kawasan Lak Pass, Mastung. Mengal dilaporkan selamat dari insiden itu.
Baca Juga: China Pilih Astronot Pakistan yang Jadi Warga Asing Pertama ke Stasiun Ruang Angkasanya
Pada Kamis lalu, delapan orang tewas dalam dua insiden terpisah di provinsi tersebut. Sebelumnya, empat pekerja asal Punjab ditembak mati di Distrik Kalat, sementara empat petugas kepolisian tewas dalam serangan di Noshki.
Hingga berita ini disiarkan, belum ada kelompok yang mengeklaim bertanggung jawab atas serangan terbaru ini. Namun, kelompok terlarang Tentara Pembebasan Balochistan (Balochistan Liberation Army – BLA) diketahui pernah melakukan serangan serupa di masa lalu.
Provinsi Balochistan yang kaya akan sumber daya mineral telah lama menghadapi pemberontakan berskala kecil selama bertahun-tahun. Dalam beberapa pekan terakhir, serangan yang dilakukan oleh militan BLA semakin meningkat.
Baca Juga: Korban Tewas Serangan Kereta Api di Balochistan, Pakistan Meningkat Jadi 30 Orang
Awal bulan ini, kelompok tersebut membajak sebuah kereta penumpang di wilayah Bolan, menewaskan 31 orang, termasuk lima personel paramiliter. Pasukan keamanan kemudian menewaskan 33 militan yang diduga terlibat dalam serangan itu dalam operasi yang berlangsung selama satu hari penuh.
Kelompok separatis di Balochistan telah lama berjuang untuk "kemerdekaan" provinsi tersebut, dengan klaim bahwa wilayah itu secara paksa dianeksasi oleh Pakistan pada tahun 1947 setelah berakhirnya kekuasaan kolonial Inggris.***