Alimatul Qibtiyah: Pemakaian Jilbab Menguat Lewat Gerakan Hijrah yang Berciri Eksklusif dan Kearab araban
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Sabtu, 17 September 2022 08:10 WIB
ORBITINDONESIA – Pemakaian hijab atau jilbab di Indonesia saat ini semakin menguat dengan adanya gerakan “hijrah.” Gerakan ini cenderung mempunyai penafsiran tunggal, terbiasa dengan cara berpikir hitam putih, eksklusif, tekstual dan kearab-araban. Hal itu diungkapkan Alimatul Qibtiyah.
Alimatul Qibtiyah adalah Komisioner Komnas Perempuan. Ia bicara dalam Webinar di Jakarta, dan siaran persnya disampaikan ke media pada Jumat malam, 16 September 2022. Webinar itu diadakan oleh Perkumpulan Penulis Indonesia SATUPENA, yang diketuai Denny JA.
Diskusi yang menghadirkan Alimatul Qibtiyah sebagai narasumber itu membahas topik “Youtuber dan Upaya Merawat Ruang Publik.” Pemandu diskusi adalah Anick HT dan Amelia Fitriani.
Baca Juga: Karim Benzema Dikabarkan Absen di Derby Madrid
Alimatul berpendapat, meyakini tafsir tunggal sebagai sebuah kebenaran dan dipaksakan pada orang lain, berisiko mencederai keragaman pengalaman perempuan, dan banyaknya kasus menyakitkan.
Perempuan merasa terteror, merasa terendahkan, dan merasa menjadi perempuan yang tidak sempurna.
Menurut Alimatul, bagi bangsa Indonesia, keragaman diyakini sebagai takdir dan sunnatullah. Ia tidak diminta, tetapi pemberian Tuhan Yang Maha Pencipta, bukan untuk ditawar tetapi untuk diterima (taken for granted).
Keragaman dalam berbusana bagi perempuan adalah kekayaan. “Keragaman cara penafsiran berbusana bagi umat Islam juga sebuah keniscayaan dan perlu disikapi sebagai rahmat,” lanjut Alimatul.
Baca Juga: Fabio Capello Imbau Juventus Tak Pecat Allegri
Kalau mengukur kesalehan perempuan dari selembar kain yang ada di kepalanya, lantas bagaimana mengukur kesalehan seorang laki-laki?