DECEMBER 9, 2022
Internasional

Serikat Pekerja Jerman Umumkan Mogok Senin Depan, Penerbangan di 11 Bandara Akan Terdampak

image
Ilustrasi bandara Frankfurt Jerman yang terancam aksi mogok serikat pekerja (Foto: Istimewa)

ORBITINDONESIA.COM - Sektor perjalanan udara di Jerman akan menghadapi gangguan besar pada Senin, 10 Maret 2025, setelah serikat pekerja ver.di mengumumkan aksi mogok kerja terkoordinasi selama 24 jam yang berdampak pada 11 bandara utama di seluruh negeri.

Serikat pekerja ver.di (Vereinte Dienstleistungsgewerkschaft/Serikat Pekerja Jasa Bersatu) yang akan mogok adalah salah satu serikat pekerja terbesar di Jerman yang mewakili pekerja di sektor jasa. Ver.di berbasis di Berlin, berdiri pada tahun 2001 dan beranggotakan 2,6 juta pekerja.

Aksi mogok kerja itu akan memengaruhi sejumlah bandara internasional utama, termasuk Frankfurt, Munich, dan Berlin-Brandenburg, sebagai buntut dari perselisihan upah yang masih berlangsung antara serikat pekerja dan pemerintah federal serta pemerintah daerah.

Baca Juga: Pemimpin Konservatif Jerman Friedrich Merz Berjanji "Merdeka dari AS" Setelah Menang Pemilu

Mogok kerja akan dimulai pada Senin tengah malam (23:00 GMT Minggu) dan berlangsung hingga pukul 23.59 (22:59 GMT), dengan para pekerja berencana menggelar demonstrasi sepanjang hari.

Bandara lain yang terdampak aksi mogok kerja itu meliputi Hamburg, Cologne-Bonn, Dusseldorf, Dortmund, Stuttgart, Bremen, Hannover, dan Leipzig/Halle.

Serikat ver.di menuntut kenaikan gaji sebesar 8 persen atau peningkatan upah bulanan minimum sebesar 350 euro (380 dolar AS/sekitar Rp6,1juta) bagi anggotanya, serta kompensasi yang lebih baik untuk jam kerja tidak beraturan dan tambahan tiga hari cuti tahunan.

Baca Juga: Menlu Jerman Annalena Baerbock Desak Parlemen Alokasikan 3 Miliar Euro untuk Ukraina

Pihak serikat pekerja menyatakan bahwa aksi itu dilakukan setelah para pemberi kerja gagal menyampaikan tawaran dalam putaran negosiasi terbaru.

“Kami membutuhkan kondisi kerja yang lebih baik, lebih banyak waktu istirahat, dan kompensasi yang layak bagi semua pegawai sektor publik, termasuk ribuan rekan yang menjaga kelancaran lalu lintas udara setiap hari,” demikian pernyataan serikat ver.di.

“Setelah dua putaran negosiasi tanpa adanya tawaran yang masuk akal dari pihak pemberi kerja publik, kami terpaksa melakukan aksi mogok.”

Baca Juga: Dua Orang Tewas dan Beberapa Terluka Saat Mobil Terobos Pejalan Kaki di Mannheim Jerman

Pihak perunding pemerintah menolak tuntutan serikat pekerja dengan alasan keterbatasan ekonomi dan anggaran.

Halaman:

Berita Terkait