DECEMBER 9, 2022
Ekonomi Bisnis

Wamentan Sudaryono Ungkap Strategi Turunkan Harga Cabai, Minta Tunggu 2–3 Hari

image
Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono menjawab pertanyaan wartawan saat ditemui di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin, 3 Maret 2025. ANTARA/HO-Dokumentasi Pribadi.

ORBITINDONESIA.COM - Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono mengungkap strategi pemerintah menurunkan harga cabai, yang terus naik sejak akhir bulan lalu sampai pekan pertama Ramadan.

Sudaryono berharap aksi pemerintah itu dapat menurunkan harga cabai dalam waktu 2–3 hari ke depan.

“Kita tunggulah. Kami lagi aksi di Kementerian Perdagangan, Kementerian Pertanian, bagaimana kami banjiri komoditi itu, cabai, dan lain-lain di pasar tradisional, supermarket, pasar modern harus ada,” kata Wamentan Sudaryono saat ditemui wartawan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin, 3 Maret 2025.

Baca Juga: WOW! Pakai Pupuk Organik Hasil Penelitian UNEJ, Petani Cabai di Trenggalek Bisa Panen 35 Kali

“Kita tunggu deh 2–3 hari insyaallah, moga-moga bisa agak turun, dan bisa dinikmati oleh semua warga negara, semua rakyat kita yang melaksanakan ibadah puasa maupun yang tidak, di bulan yang lagi ramai-ramainya komoditi ini. Kita bisa menikmati komoditi (cabai) dengan harga yang lebih baik,” sambung Sudaryono.

Terlepas dari harga cabai yang cenderung naik di pasaran, Sudaryono menyebut harga barang-barang pangan lainnya relatif stabil selama pekan pertama Ramadan. Harga-harga yang diyakini stabil itu mencakup telur, beras, minyak goreng.

“Telur cukup suplainya, antara demand (permintaan) tinggi sama suplai cukup. Jadi yang kelihatan lonjakan tinggi cabai,” kata Wakil Menteri Pertanian.

Baca Juga: Di Tengah Harga Cabai Mahal, Iriana Jokowi Pimpin Gerakan Tanam Cabai Serentak se-Indonesia di Bogor

Demi menjaga harga tetap stabil, Sudaryono memastikan operasi pasar terus digelar, yang sejauh ini berjalan ada di 300 titik di kantor pos-kantor pos berbagai daerah di Indonesia.

“Kami lagi upaya bekerja sama dengan aparat-aparat yang berwajib supaya HET (harga eceran tertinggi) dipenuhi. HET minyak goreng, HET gula pasir, HET beras, dan lain-lain kami penuhi semua. Sejauh ini, tidak jauh dari HET dan relatif stabil. Memang yang menjadi PR kami cabai ya, cabai merah, cabang keriting, cabai rawit, karena suplainya sama, tetapi demand-nya jauh lebih besar,” kata Wamentan Sudaryono.

Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional (PIHPSN) menunjukkan harga cabai berbagai jenis di pasaran, mulai dari cabai merah besar, cabai merah keriting, cabai rawit hijau, hingga cabai rawit merah kompak naik per 3 Maret 2025. Kenaikan itu terus terjadi sejak pekan terakhir Februari 2025 sampai dengan pekan pertama Maret, yang bersamaan dengan pekan pertama Ramadhan.

Baca Juga: Untuk Tekan Inflasi di Kota Makassar, Bank Indonesia dan Pemprov Sulawesi Selatan Gencarkan Gerakan Tanam Cabai

Rata-rata harga cabai rawit merah di pasar-pasar tradisional tembus Rp100 ribuan per kilogram, sementara untuk cabai rawit hijau rata-rata harganya Rp69.150,00/kg, cabai merah keriting Rp68.350,00/kg, dan cabai merah besar Rp65.550,00/kg. Di beberapa pasar di Lombok Tengah hari ini, harga cabai tembus Rp200 ribu/kg.

Halaman:

Berita Terkait