Lodewijk F Paulus: Pemerintah Rencanakan ASN Bisa Bekerja Sambil Mudik Lebaran
- Penulis : Abriyanto
- Selasa, 25 Februari 2025 00:15 WIB

ORBITINDONESIA.COM - Wakil Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan ( Wamenko Polkam) Lodewijk F Paulus mengatakan, pihaknya tengah berkoordinasi dengan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) agar seluruh aparatur sipil negara (ASN) bisa tetap bekerja ketika sedang mudik Lebaran.
Hal tersebut, kata Lodewijk, dilakukan agar ASN dapat mudik lebih dahulu sebelum masa puncak arus berangkat terjadi.
"Kita masih koordinasikan ada yang kira-kira work from anywhere maka mereka (para ASN) akan berangkat libur duluan sambil bekerja," kata Lodewijk saat ditemui usai menggelar rapat koordinasi persiapan Ramadhan di kantor Kemenko Polkam, Jakarta Pusat, Senin, 24 Februari 2025.
Baca Juga: Wamentan Sudaryono: Stok Daging Sapi dan Kerbau untuk Ramadan dan Lebaran Aman
Lodewijk menjelaskan, metode tersebut layak diberlakukan agar tidak terjadi penumpukan arus lalu lintas, baik saat mudik maupun ketika arus balik.
Selain itu, metode ini juga diyakini dapat mengurangi penumpukan penumpang di terminal, bandara ataupun stasiun.
Dengan demikian, menurut dia, masyarakat tidak perlu khawatir kehabisan tiket karena sebagian pemudik sudah pulang terlebih dahulu jelang bulan Ramadan.
Baca Juga: Bank Indonesia Layani Penukaran Uang Baru Periode Ramadan - Idulfitri Mulai 3 Maret 2025
Tidak hanya kepada ASN, Lodewijk juga tengah mempertimbangkan dengan kementerian dan lembaga terkait agar metode tersebut dapat berlaku di sektor swasta.
"Kemudian katakan untuk swasta kita juga mengimbau sesuai kondisi perusahaan masing-masing seperti apa," kata Lodewijk.
Walau demikian, Lodewijk tidak menjelaskan lebih rinci terkait teknis metode tersebut.
Baca Juga: Warga Nonmuslim Sulawesi Utara Bantu Gerakan Bersih Masjid Jelang Ramadan
Dia juga belum bisa memastikan apakah metode itu benar-benar akan diterapkan dalam perayaan Ramadan tahun ini.***