Ketika Hidup Ditakar dengan Koin dan Lingkaran Kemiskinan: Pengantar dari Denny JA untuk Buku Puisi Esai Ririe Aiko
- Penulis : Krista Riyanto
- Senin, 24 Februari 2025 18:16 WIB

Selain kisah kemiskinan dalam “Duka yang Ditukar dengan Koin”, buku ini juga menyajikan berbagai tema lain yang mengguncang, seperti:
Sejarah yang Tertulis di Tanah Busan” – Tragedi kelam Brothers Home di Korea Selatan, di mana kaum miskin dipaksa bekerja dalam kamp penyiksaan.
“Airmata Sudan yang Mengering” – Kelaparan akibat perang di Sudan, di mana anak-anak mati sebelum sempat tumbuh dewasa.
“Ku Tinggalkan Bebanku di Ubasuteyama” – Legenda Jepang tentang orang tua yang dibuang ke gunung, menggambarkan bagaimana lansia sering dilupakan karena dianggap sebagai beban.
Apakah dunia begitu terbiasa dengan penderitaan hingga menjadi kebal terhadapnya?
Dengan gaya bahasa yang kontemplatif dan menyentuh, Sajak dalam Koin Kehidupan bukan hanya buku yang dibaca, tetapi buku yang dirasakan.
Sebuah pengingat bahwa di balik keseharian kita yang nyaman, ada suara-suara sunyi yang menjerit, menunggu untuk didengar.***
CATATAN:
(1) Oxfam melaporkan bahwa banyak kematian yang seharusnya tidak terjadi jika orang miskin memiliki akses kesehatan yang lebih baik.