China Tanggapi Penolakan Inggris-AS dalam Kesepakatan Global di Paris tentang AI
- Penulis : Satrio Arismunandar
- Kamis, 13 Februari 2025 15:37 WIB

ORBITINDONESIA.COM - Pemerintah China menanggapi penolakan Inggris dan Amerika Serikat (AS) untuk ikut menandatangani kesepakatan bersama sebagai hasil dari "Artificial Intelligence Action Summit" di Paris, Prancis.
"Mengenai kerja sama kecerdasan buatan (AI), kami menekankan lebih dari sekali bahwa China merangkul transformasi AI dan bekerja keras untuk memajukan AI," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China, Guo Jiakun dalam konferensi pers di Beijing pada Rabu, 12 Februari 2025.
"Kami menganggap serius keselamatan dan keamanan AI, dan mendukung inovasi kewirausahaan oleh perusahaan-perusahaan China di bidang tersebut," katanya menambahkan.
Baca Juga: 6 Lukisan Artificial Intelligence Denny JA: Mereka yang Mulai Teriak Merdeka
Inggris dan Amerika Serikat (AS) diketahui tidak menandatangani pernyataan bersama tentang kecerdasan buatan (AI) pada pertemuan puncak Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) "Artificial Intelligence Action" di Paris.
Padahal pernyataan bersama itu ditandatangani oleh 60 negara lain termasuk Prancis, China dan India yang menjanjikan tekad untuk mengurangi kesenjangan digital dengan mempromosikan aksesibilitas AI dan memastikan pengembangan teknologi tersebut "transparan", "aman" serta "terjamin dan dapat dipercaya".
"China juga merupakan pendukung AI yang inklusif. Kami telah membantu negara-negara berkembang meningkatkan pembangunan kapasitas, mengadvokasi bahwa teknologi AI harus menjadi sumber terbuka dan memberikan akses lebih besar ke layanan AI," tambah Guo Jiakun.
Baca Juga: Enam Lukisan Artificial Intelligence Denny JA: Potret Banjir Jakarta Dari Masa ke Masa
Meskipun demikian, Guo Jiakun menegaskan China menentang pembatasan perbedaan ideologis dalam AI, melebih-lebihkan konsep keamanan nasional atau mempolitisasi masalah perdagangan dan teknologi.
Dalam konferensi internasional itu, China diwakili oleh Wakil Perdana Menteri Zhang Guoqing yang menyampaikan pesan Presiden Xi Jinping soal Inisiatif Global untuk Tata Kelola AI yaitu berisi solusi dan pemikiran China soal pertanyaan-pertanyaan utama perubahan zaman.
"Komunitas internasional harus bekerja sama untuk mengadvokasi prinsip AI demi kebaikan, mempererat kerja sama inovasi, memperkuat pengembangan AI yang inklusif, meningkatkan tata kelola global dan bersama-sama membangun komunitas dengan masa depan bersama bagi umat manusia," tambah Guo Jiakun.
Baca Juga: Guru di Blora Jawa Tengah Dibekali Keterampilan Artificial Intelligence dan Etika Bermedia Sosial
KTT tersebut, ungkap Guo Jiakun merilis pernyataan sebagai hasil berjudul "Pernyataan tentang Kecerdasan Buatan yang Inklusif dan Berkelanjutan bagi Manusia dan Bumi".