SMRC: Puan Maharani Belum Kompetitif untuk Menjadi Capres, Jauh di Bawah Prabowo, Anies dan Ganjar
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Jumat, 16 September 2022 08:05 WIB
Menurut Saiful, kalau kondisinya seperti sekarang, berat bagi PDIP untuk mencalonkan Puan. Karena kalau Puan misalnya bersaing dengan Prabowo dan Anies, data survei menunjukkan Puan tidak kompetitif.
“Persaingan itu (Puan melawan Prabowo atau Anies) tidak fair karena gapnya terlalu jauh. Kalau Puan harus maju dan PDIP memiliki target untuk menang, maka tantangannya akan sangat berat,” kata Saiful.
Dalam simulasi tiga nama, survei SMRC Desember 2021 sampai Agustus 2022 menunjukkan pergerakan suara Puan dari 10,1 persen menjadi 7,8 persen. Sementara Prabowo Subianto dari 40 persen menjadi 40,2 persen, dan Anies dari 28,1 persen menjadi 27,5 persen.
Baca Juga: Terkuak, Nikita Willy Memilih Melahirkan Anak Pertama di Amerika Serikat
“Kalau Ibu Puan dipaksakan (untuk maju) dengan kondisi seperti ini, harapan PDIP untuk memiliki presiden lagi menjadi susah,” kata Saiful.
Tapi, Saiful melanjutkan, PDIP memiliki pilihan tokoh lain yang potensial. Ini yang membuat PDIP lebih beruntung. Partai-partai lain tidak memiliki stok tokoh potensial. Hanya PDIP yang memiliki keleluasaan karena punya beberapa kader yang populer.
Jika dalam simulasi tiga tokoh itu nama Puan dikeluarkan dan Ganjar yang dimasukkan untuk melawan Prabowo dan Anies, hasilnya suara Ganjar mengalami kenaikan dari 25,5 persen (Mei 2021) menjadi 32 persen (Agustus 2022).
Sementara Prabowo Subianto melemah dari 34,1 persen menjadi 30,8 persen dan Anies relatif stabil dari 23,5 persen menjadi 21,9 persen pada periode yang sama.
Baca Juga: Ucapan Belasungkawa Bayu Skak Saat Kehilangan Cak Sapari, Seniman Ludruk Jawa Timur
Data ini menunjukkan bahwa jika yang dicalonkan PDIP adalah Ganjar, harapan bagi PDIP untuk memenangkan Pilpres dan kembali memiliki presiden menjadi terbuka.