DeepSeek R1, Saat Dunia Dibuat Terkapar oleh Anak Baru dari Timur
- Penulis : Abriyanto
- Rabu, 29 Januari 2025 11:43 WIB
ORBITINDONESIA.COM - Ada kejutan besar di bidang AI yang membuat dunia bakal terkapar. Siapa lagi kalau bukan China. Sambil seruput kopi di teras rumah, yok kita kupas DeepSeek R1.
Ada sebuah momen di dunia teknologi, saat semua kepala mendongak ke arah yang sama, mulut setengah terbuka, dan pikiran mereka berbisik, “Apa-apaan ini?” Momen itu tiba ketika DeepSeek, sebuah startup misterius dari Hangzhou, meluncurkan DeepSeek R1, sebuah model AI yang katanya mampu mengguncang tatanan dunia. Ya, tatanan dunia, bukan sekadar pasar teknologi.
Dalam satu kalimat penuh percaya diri, mereka menyebut biaya pengembangan model DeepSeek R1 ini hanyalah $5,6 juta. Mari berhenti sejenak. Lima koma enam juta dolar. Untuk sebuah teknologi canggih yang konon setara, bahkan lebih hebat, dari AI perusahaan-perusahaan raksasa yang membakar miliaran dolar hanya untuk riset.
Baca Juga: Schneider Electric Gandeng NVIDIA Kembangkan Desain Pusat Data Berbasis Artificial Intelligence
Dunia terpana. Para investor berkeringat dingin. Sementara itu, tim DeepSeek mungkin sedang santai minum teh melati, berkata, “Murah itu seni.”
Hasilnya? Pasar teknologi berubah jadi arena tinju. DeepSeek mengayunkan pukulan pertama, dan korban pertama mereka adalah Nvidia. Saham Nvidia ambruk 17 persen dalam sehari. Enam ratus miliar dolar nilai pasar lenyap begitu saja, lebih cepat dari waktu yang dibutuhkan untuk memanaskan mie instan. Jika saham Nvidia punya suara, mungkin sekarang mereka menjerit, “Kenapa kami?”
Tidak berhenti di situ. Dunia mulai berbicara. Elon Musk, sang nabi teknologi, memberikan komentar ambigu yang membuat semua orang semakin bingung. Satya Nadella mungkin sedang menggosok-gosok dahi, sambil diam-diam menghitung ulang anggaran riset Microsoft.
Baca Juga: Wali Kota Makassar Ramdhan Pomanto Belajar Penggunaan AI Chat GPT Saat Hadiri WCS 2024 di Singapura
Para analis di Wall Street? Mereka terpecah. Sebagian kagum pada kejeniusan DeepSeek. Sementara sebagian lagi merasa ini terlalu bagus untuk menjadi kenyataan.
DeepSeek? Mereka tetap diam, seperti seorang tokoh antagonis di film epik, menunggu momen berikutnya untuk mengungkapkan kartu truf mereka. Entah apa yang akan mereka lakukan setelah ini.
Mungkin mereka akan meluncurkan model AI yang lebih canggih dengan anggaran setara biaya parkir. Mungkin mereka hanya ingin membuat dunia merasakan apa itu ketidakpastian.
Baca Juga: OpenAI Pastikan Layanan ChatGPT Hingga Sora Mulai Pulih dan Bisa Diakses Usai "Down"
Namun, satu hal yang jelas, DeepSeek R1 bukan sekadar teknologi. Ia adalah pengingat bahwa dunia teknologi, yang selama ini dikuasai oleh nama-nama besar, masih memiliki ruang untuk kejutan. Ruang untuk seseorang atau sesuatu yang muncul entah dari mana, mengacaukan segalanya, dan berkata, “Kami di sini untuk bermain.”
Ini bukan sekadar kisah startup. Ini adalah balada epik tentang keberanian, ironi, dan teknologi murah yang tiba-tiba menjadi penguasa. Dunia, bersiaplah. DeepSeek telah datang.
Oleh Rosadi Jamani
Ketua Satupena Kalbar***