DECEMBER 9, 2022
Internasional

Beijing Ajukan Protes Keras ke Afghanistan Karena Penembakan Warga China oleh Afiliasi ISIS

image
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Mao Ning dalam konferensi pers di Beijing pada Kamis, 23 Januari 2025. (ANTARA/Desca Lidya Natalia)

Taliban kembali menguasai Afghanistan pada Agustus 2021, ketika Amerika Serikat dan sekutu Baratnya menarik pasukan mereka dari negara itu setelah hampir dua dekade berada di sana.

Sementara penguasa Afghanistan secara de facto menegaskan bahwa mereka telah memulihkan perdamaian dan ketertiban di negara yang dilanda konflik itu sejak merebut kekuasaan, IS-Khorasan telah melakukan serangan besar-besaran berulang kali yang menargetkan para pemimpin Taliban, tokoh agama utama, dan anggota komunitas minoritas Syiah Afghanistan.

Tidak ada negara yang secara resmi mengakui Taliban sebagai penguasa sah di Kabul.

Baca Juga: PSIS Semarang Datangkan Pemain Berkebangsaan Afghanistan Taufee Skandari

China menjadi negara pertama yang menunjuk duta besar untuk Afghanistan dan mengakui duta besar Taliban di Beijing sejak kelompok itu mengambil alih kendali. China juga telah meningkatkan hubungan perdagangan dan investasi bilateral dengan pemerintah de facto Kabul untuk membantu menstabilkan ekonomi Afghanistan dan menangani krisis kemanusiaan yang mengerikan.

Investor China telah menandatangani perjanjian penting dengan Kabul di sektor pertambangan dan minyak Afghanistan sejak pengambilalihan Taliban.***

Halaman:

Berita Terkait