DECEMBER 9, 2022
Internasional

Andrea Abdul Rahman Azzqy: Hubungan AS - Indonesia Akan Fokus pada Kerja Sama Ekonomi, Keamanan

image
Pengamat hubungan internasional Andrea Abdul Rahman Azzqy. (ANTARA FOTO/Asri Mayang Sari)

ORBITINDONESIA.COM - Kebijakan luar negeri AS di bawah Menteri Luar Negeri Marco Rubio terhadap Indonesia kemungkinan akan ditekankan pada peningkatan kerja sama ekonomi dan keamanan, menurut pengamat Andrea Abdul Rahman Azzqy.

"Mengingat pentingnya Indonesia dalam strategi AS di Indo-Pasifik, kita dapat mengharapkan adanya upaya untuk memperkuat hubungan perdagangan dan investasi, serta kerja sama dalam bidang keamanan maritim," kata pengamat hubungan internasional Andrea Abdul Rahman Azzqy saat dihubungi pada Rabu malam, 22 Januari 2025.

Menurut  Andrea Abdul Rahman Azzqy, AS kemungkinan akan mendorong kolaborasi yang lebih erat dalam menghadapi tantangan keamanan regional seperti Asia-Pasifik.

Baca Juga: Beijing Jawab Calon Menlu AS Marco Rubio tentang China Jadi Musuh Paling Berbahaya

Dia berpendapat, AS akan terus memperkuat aliansi dan kemitraan dengan negara-negara di kawasan itu untuk menghadapi pengaruh China yang semakin besar.

Dia menilai, peningkatan kerja sama AS di bidang militer dan ekonomi dengan sejumlah negara seperti Jepang, Korea Selatan, dan Australia, serta upaya memperkuat peran ASEAN sebagai mitra strategis, akan menjadi fokus utama.

"Hal ini sejalan dengan upaya AS untuk menjaga keseimbangan kekuatan di kawasan ini," kata dia.

Baca Juga: China Buka Kemungkinan Komunikasi dengan Menlu AS Marco Rubio yang Pernah Kena Sanksi Beijing

Andrea mengatakan, kebijakan proteksionis yang diterapkan Presiden Donald Trump dapat berdampak signifikan pada negara-negara ASEAN. Kenaikan tarif impor dan kebijakan perdagangan yang lebih ketat bisa menghambat ekspor dari negara-negara ASEAN.

"Akan tetapi, ada peluang bagi negara-negara ASEAN untuk meningkatkan kerja sama ekonomi intra-kawasan dan mencari pasar alternatif di luar AS. ASEAN juga perlu menavigasi dinamika geopolitik yang kompleks dengan tetap menjaga stabilitas dan kerja sama regional," kata dia.

Terkait kebijakan luar negeri AS di Timur Tengah, Andrea menilai bahwa AS cenderung masih mendukung sekutu-sekutu lama seperti Israel dan Arab Saudi.

Baca Juga: Donald Trump: Barang Impor dari China Akan Dikenakan Tarif Masuk 10 Persen Mulai Februari 2025

"Kebijakan yang keras terhadap Iran dan dukungan terhadap kebijakan yang mempertahankan stabilitas sekutu di kawasan ini akan terus menjadi prioritas utama. Ini termasuk penekanan pada keamanan energi dan kerja sama militer," ucapnya.

Halaman:

Berita Terkait