DECEMBER 9, 2022
Kolom

Megawati Soekarnoputri, Ibu Demokrasi Sepak Bola Indonesia

image
Megawati Soekarnoputri (Foto: anonim/istimewa)

Bahkan, ketika dinamika pemilihan Ketua PSSI melibatkan tokoh-tokoh besar seperti Nurdin Halid dan Yacob Nuwawea, Megawati memilih untuk tidak ikut campur. Ia menyerahkan proses tersebut kepada mekanisme internal PSSI dan para anggotanya. Meski hasil pemilihan menghasilkan kepemimpinan yang kontroversial, Megawati tetap menghormati proses demokratis tersebut. 

Keputusan ini menjadi bukti bahwa ia memahami bahwa demokrasi sejati bukan hanya tentang hasil, tetapi juga tentang penghormatan terhadap proses.

Lebih dari itu, Megawati tidak hanya pasif dalam mendukung sepak bola. Ia hadir sebagai sosok ibu yang memberikan semangat dan motivasi kepada Timnas Indonesia. 

Baca Juga: PSSI dan Merk Erspo Sayembarakan Desain Jersey Timnas Indonesia

Pada masa pemerintahannya, Indonesia mencapai final Piala Tiger (sekarang Piala AFF) pada tahun 2002 dan 2004, menunjukkan potensi besar yang dimiliki sepak bola Indonesia. Meski Timnas belum berhasil menjadi juara, Megawati tidak pernah kehilangan keyakinan pada kemampuan anak-anak bangsa untuk bersaing di panggung internasional.

Sejarah sepak bola dunia mencatat bagaimana pemimpin yang terlalu jauh mencampuri urusan federasi sering kali membawa kehancuran. Namun, Megawati memahami bahwa kehormatan sepak bola terletak pada independensinya. 

Sikapnya yang tidak intervensif ini sejalan dengan prinsip FIFA, yang selalu menegaskan bahwa sepak bola adalah milik semua orang, bukan alat politik. Dalam hal ini, Megawati tidak hanya menjadi seorang pemimpin, tetapi juga seorang penjaga prinsip yang memastikan sepak bola Indonesia tetap berjalan di jalur yang benar.

Baca Juga: PSSI Siapkan Anggaran Rp665 Miliar Untuk Program Kegiatan di 2025

Kini, di tengah berbagai perubahan dan tantangan dalam sepak bola nasional, nama Megawati tetap menjadi teladan tentang bagaimana seorang pemimpin bisa mendukung tanpa mengintervensi, mengarahkan tanpa memaksakan, dan mempercayakan kepada mekanisme yang ada. Ia adalah sosok yang memahami bahwa kekuatan sejati seorang pemimpin bukan terletak pada campur tangannya, tetapi pada kemampuannya menjaga prinsip.

Megawati Soekarnoputri, dengan segala kontribusinya, adalah bukti hidup bahwa demokrasi sejati bisa hidup dalam setiap aspek kehidupan bangsa, termasuk dalam sepak bola. Sebagai Presiden yang menempatkan demokrasi di atas kekuasaan, ia layak dikenang sebagai Ibu Demokrasi Sepak Bola Indonesia. 

Sikapnya yang menghormati independensi PSSI menjadi warisan yang patut dijaga dan diteruskan, agar sepak bola Indonesia tidak hanya menjadi kebanggaan di lapangan, tetapi juga simbol dari semangat demokrasi yang sejati.

Baca Juga: PSSI Resmi Pecat Shin Tae Yong dari Kursi Pelatih Timnas Indonesia, Erick Thohir: Hubungan Kita Sudah Berakhir

"Sepak bola adalah cerminan bangsa. Ketika demokrasi dijunjung tinggi, maka kehormatan sepak bola akan selalu terjaga." – Megawati Soekarnoputri.

Halaman:

Berita Terkait