Mengenal Sosok Pejuang Kemerdekaan dan Emansipasi Wanita Rasuna Said yang Jadi Google Doddle 14 September 2022
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Rabu, 14 September 2022 19:23 WIB
Setelah berganti-ganti tugas yang diemban barulah pada tahun 1935 Rasuna Said menjadi pemimpin redaksi majalah Raya.
Bahkan tulisannya dianggap sebagai tonggak utama untuk melawan Belanda, sayangnya gerakan Rasuna dibatasi oleh polisi rahasia Beland.
Baca Juga: Coach Resmi Luncurkan Koleksi Musim Semi 2023 Bertema Luxury dan Heritage
Semangat Rasuna Said untuk menybarkan tidak perlawanan tidak berhenti sampai di situ pada tahun 1937, di Medan ia membuat koran mingguan bernama Menara Poeteri.
Slogan koran ini mirip dengan slogan Bung Karno, "Ini dadaku, mana dadamu".
Koran ini banyak menulis tentang perempuan. Tetapi sasaran utamanya adalah memasukkan kesadaran pergerakan, yaitu antikolonialisme, di tengah-tengah kaum perempuan.
Baca Juga: Ini Kata Psikolog, Cara Mencegah Peristiwa Perundungan Dimulai dari Wellbeing dan 8K
Rasuna Said membawahi rubrik "Pojok". Untuk menghindari penyensoran oleh Belanda Rasuna menggunakan nama samaran: Seliguri, yang konon kabarnya merupakan nama sebuah bunga. Tulisan-tulisan Rasuna dikenal tajam, tulisannya tepat sasaran, dan selalu mengambil sikap lantang antikolonial.
Setelah proklamasi kemerdekaan Rasuna Said masih aktif di dunia politik dan mengkampanyekan hak-hak perempuan.
Seorang Muslim yang taat, Rasuna secara aktif berkampanye untuk hak-hak pendidikan dan politik perempuan, Rasuna percaya dengan prinsip reformisnya memberikan dasar untuk mengadvokasi perempuan.