Buku Neokolonialisme: Waspadai Kebijakan Amerika Serikat di Asia
- Penulis : M. Imron Fauzi
- Rabu, 25 Desember 2024 11:47 WIB
ORBITINDONESIA.COM - Saat peluncuran buku “Neo Kolonialisme Amerika Serikat (AS) di Asia, Perspektif Indonesia” baru-baru ini di Wisma Daria Jakarta, mayoritas peserta yang hadir menyatakan mesti mewaspadai kebijakan AS di tengah suasana dunia yang sedang tidak baik-baik saja.
Buku terbitan Indonesia Consulting Group setebal 403 halaman ini, ditulis oleh enam orang (mayoritas wartawan), yakni Agung Marsudi, Dina Sulaeman, Hendrajit, M. Abriyanto, Rahadi Teguh Witama, Satrio Arismunandar dan Eka Hindra selaku editor.
Sorotan ditujukan ke sejumlah negara di Asia yang sejak dahulu menjadi cengkeraman pengaruh kebijakan AS. Dengan dalih mengajak negara di Asia untuk mendukung kebijakan pasar bebas, AS kemudian mengeluarkan berbagai kebijakan guna mengamankan kepentingan nasionalnya.
Baca Juga: Departemen Keuangan AS Akan Jatuhkan Sanksi ke Organisasi Israel Pendukung Kolonialisme
“Buku ini layak dibaca oleh para pengambil kebijakan Indonesia saat ini,” ucap Martiono Hadianto, mantan Direktur Utama Pertamina yang juga hadir dalam peluncuran buku.
Sementara Siti Fadilah Supari, mantan Menteri Kesehatan era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono juga mengingatkan agar tetap mewaspadai kebijakan AS. Siti Fadilah teringat pengalamannya yang ditekan AS saat dirinya menutup kebijakan Naval Medical Research Unit (dikenal dengan sebutan NAMRU), yaitu unit riset medis Angkatan Laut Amerika Serikat di Indonesia.
Pembahas buku lainnya, M. Ali Haroen, memberikan pujian kepada sikap tegas Siti Fadilah. “Pemimpin yang sekarang tidak ada yang berani seperti Bu Siti. Karena pemimpin sekarang ini tidak punya narasi,” ungkap Ali Haroen.
Baca Juga: AS Beri Sanksi Kepada Organisasi Israel Amana yang Danai Kolonialisme di Palestina
Buku "Neo Kolonialisme Amerika Serikat di Asia: Perspektif Indonesia" membahas transformasi kolonialisme menjadi neokolonialisme, khususnya bagaimana Amerika Serikat menerapkan bentuk penjajahan baru di kawasan Asia.
Dalam buku ini, para penulis menganalisis dominasi ekonomi, politik, dan militer yang dilakukan oleh AS di Asia, serta dampaknya terhadap negara-negara di kawasan tersebut, termasuk Indonesia. Mereka menyoroti bagaimana AS, yang sebelumnya fokus pada kapitalisme global berbasis korporasi, kini mendorong kembali militarisasi melalui strategi Indo-Pasifik.
Buku ini juga membahas penguasaan sumber daya alam oleh perusahaan-perusahaan AS di Indonesia, seperti ladang minyak dan gas bumi di Sumatera, Jawa, Kalimantan, hingga tambang emas di Papua, yang dianggap sebagai bentuk neokolonialisme.
Baca Juga: Telah Terbit Buku Terbaru tentang Kolonialisme Amerika Serikat di Asia dari Sudut Pandang Indonesia
Diharapkan, buku ini dapat menambah khazanah keilmuan dalam bidang hubungan internasional dan memberikan perspektif baru mengenai neokolonialisme AS di Asia dari sudut pandang Indonesia. ***