Kisah Seorang Bapak Tua yang Jualan Kripik di Emperan Alfamart
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Selasa, 13 September 2022 09:46 WIB
Tak terasa tenggorokanku tercekat, dan airmataku menggenang disudut kelopak mataku.
Kupandangin wajah pak tua itu, bukan orang tua sembarangan yg tak berpendidikan. Tatap matanya yg tajam tapi tetap santun.
Aku jadi malu sendiri dengan celotehan beliau yang tadinya kuanggap sepele. Ada perasaan berdosa menzhalimi orang tua yang masih mau bersusah payah mencari uang dgn mengayuh sepeda tuanya.
Baca Juga: Zaiful Bokhari Prihatin Perangkat Desa se Lampung Timur Belum Digaji, Hotman Paris 911 Siap Bantu
Terus terang aku jadi teringat almarhum orang tua sendiri. Dalam hatiku, aku berjanji akan mampir lagi, jika nanti aku balik ke Jakarta lagi.
Akan kuborong bbrp bungkus kripik pak tua itu untuk oleh - oleh buat teman - teman kantorku.
Akhirnya aku sadar, cepat - cepat kuambil dompet disaku celanaku dan aku minta dibungkuskan 4 bungkus kripik singkong dan pisangnya.
Setelah itu dia serahkan ke aku, sambil berkata :" Ini saya lebihkan sebungkus buat anak-anak sampean dalam mobil itu".
Baca Juga: Sekarang Mau ke Korsel Bisa Terbang Langsung dari Manado
Lalu kugenggamkan uang ratusan ribuan dua lembar sambil kusalami tangannya tanda terima kasihku yg telah menyadarkanku, betapa selama ini kita selalu bangga bila bisa menawar harga pada pedagang kecil yg hidupnya dibawah standar cukup.