DECEMBER 9, 2022
Nasional

LSI Denny JA Sebut Angka Golput Pilkada 2024 di 7 Provinsi Tinggi, Ini Alasannya

image
Angka golput saat Pilkada 2024 di tujuh provinsi tinggi menurut data LSI Denny JA. (istimewa)

ORBITINDONESIA.COM - LSI Denny JA menyoroti angka golput yang lumayan tinggi di tujuh provinsi besar di Indonesia saat Pilkada 2024.

Ketujuh provinsi yang dimaksud  LSI Denny JA adalah Sumatera Utara, Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Sulawesi Selatan.

Melalui siaran pers yang diterima pada Rabu, 4 Desember 2024, LSI Denny JA menyebut bahwa angka rata-rata golput di tujuh provinsi itu mencapai 37,63 persen, lebih tinggi dibandingkan Pilkada pada 2019 silam, yakni 31,40 persen atau mengalami kenaikan sebesar 6,23 persen.

Baca Juga: Pilkada Jawa Tengah 2024, LSI Denny JA: Ahmad Luthfi-Taj Yasin 46,8 Persen, Andika Perkasa-Hendrar Prihadi 28,2 Persen

LSI Denny JA menyebut, temuan tersebut tampak usai melakukan penghitungan cepat (Quick Count) Pilkada di tujuh provinsi tersebut.

Dalam hitung cepat, terang LSI Denny JA, selain bisa melihat perolehan suara masing-masing calon, bisa juga terlihat angka partisipasi pemilih.

Dari hasil hitung cepat 2024, terlihat angka golput di Jawa Barat sebesar 36,98 persen.

Baca Juga: Inilah Analisis LSI Denny JA tentang Pemenang Pilkada di Jakarta, Jawa Tengah, dan Jawa Timur

Angka golput di Jawa Timur sebesar 34,68 persen.

Angka golput di Jawa Tengah 32,36 persen.

Angka golput di Banten sebesar 36,10 persen.

Baca Juga: Pilkada Jakarta 2024, Survei LSI Denny JA: Pramono Anung-Rano Karno Bersaing Ketat Lawan Ridwan Kamil-Suswono

Angka golput di Sumatera Utara sebesar 38,22 persen.

Angka golput di Sulawesi Selatan sebesar 29,84 persen.

Angka golput di DKI Jakarta sebesar 46,91 persen.

Baca Juga: LSI Denny JA Selenggarakan Quick Count Pilkada 2024 di Televisi Mulai Pukul 15.00 WIB

"Angka rata-rata golput di tujuh provinsi terbesar di Indonesia pada Pilkada 2024 sebesar 37,63 persen," tulis LSI Denny JA.

Sekitar 30 persen - 47 persen pemilih Pilgub 2024 di tujuh provinsi terbesar tidak memilih. 

LSI Denny JA menerangkan bahwa hal tersebut dipengaruhi oleh kombinasi empat faktor.

Baca Juga: Inilah Hasil Hitung Cepat LSI Denny JA di Berbagai Daerah, Pilkada Jakarta Belum Bisa Disimpulkan Pemenangnya

Pertama, kelelahan Pemilu. Perhatian dan energi sudah terkuras dalam Pilpres dan Pileg 2024. Pertarungan Pilkada menjadi kurang daya tariknya.

Kedua, kandidat yang bertarung dianggap kurang pesonanya. Terutama di DKI Jakarta dan Sumatera Utara. Kandidat yang lebih favorit di daerah itu, seperti Anies Baswedan dan Ahok di Jakarta, terhambat maju secara politik.

Ketiga, semakin tak yakin seberapa besar kepala daerah bisa mengubah hidup mereka. Semakin ada keyakinan keputusan penting yang berdampak dalam hidup mereka lebih ditentukan pemerintah pusat.

Keempat, bertambahnya apatisme politik. Isu polarisasi politik, korupsi di pemerintahan, kemewahan hidup sebagian pejabat negara, membuat apatisme politik meninggi.***

Halaman:

Berita Terkait