Tentara Rusia dan Ukraina Sama sama Kehabisan Tenaga Bertempur di Kawasan Ukraina Timur
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Kamis, 14 Juli 2022 03:50 WIB
ORBITINDONESIA - Ketika Presiden Rusia Vladimir Putin memfokuskan kembali perangnya di wilayah timur Ukraina tiga bulan lalu, dia melakukannya karena kegagalan serangan awal tantara Rusia menuju Kyiv, dan Putin perlu menyelamatkan muka.
Karena perlawanan sengit Ukraina, gerak maju Rusia jadi lambat dan berdarah-darah. Gerak tentara Rusia melalui Luhansk akhirnya diselesaikan dengan merebut kota Lysychansk. Presiden Putin mungkin menganggap, dirinya sudah mencapai setengah jalan di sana.
Tetapi perang telah tiba di persimpangan jalan lain. Tentara Rusia maupun Ukraina sama-sama harus menguatkan diri mereka, untuk melakukan pertempuran ketiga yang dapat mengubah keseimbangan konflik.
Baca Juga: Kisah Inspiratif Pengusaha Muda yang Lulus Kuliah Menjadi Bisnis Sendiri
"Ini perjuangan yang sangat melelahkan," kata Justin Bronk, peneliti senior untuk Airpower and Technology di Royal United Services Institute (RUSI). Ia menggambarkan suasana perang setelah tiga bulan pertempuran di Donbas.
"Ini adalah pertarungan antara dua tentara, keduanya telah mengalami kerugian besar dan hampir kehabisan tenaga."
Langkah Putin selanjutnya diperkirakan akan mendorong militernya ke Donetsk, yang jika berhasil dikuasai akan memenuhi tujuan utama Kremlin. Yakni, menguasai seluruh wilayah Donbas di Ukraina timur, yang telah menampung faksi-faksi separatis yang didukung Rusia sejak 2014.
Tetapi kapan dan bagaimana itu terjadi tidak jelas. Sementara itu militer Rusia terus melanjutkan serangan udara yang intens di berbagai sasaran di Ukraina.
Baca Juga: Beredar Versi Palsu, Bos WhatsApp Keluarkan Peringatan kepada Pengguna
Lembaga pengkaji Institute for the Study of War (ISW) yang berbasis di AS mengatakan, hari Minggu, 10 Juli 2022, bahwa pasukan darat Rusia berada di tengah jeda operasional untuk "beristirahat, mereparasi, dan menyusun kembali."
Itu bisa memberi waktu bagi tentara Ukraina untuk bersiap mempertahankan bagian-bagian Donetsk yang masih dikuasainya. Terutama sabuk industri yang membentang ke selatan dari kota Sloviansk. Dan ancaman serangan balasan Ukraina di tempat lain di negara itu, termasuk kota utama Kherson di selatan, tetap ada.
Fase pertempuran skala penuh berikutnya, ketika pecah, mungkin bukan yang terakhir. Tapi itu mungkin menentukan masa depan wilayah jantung Ukraina. Analis mengatakan, itu akan menjadi cara yang cukup berarti untuk menentukan hasil perang.***