DECEMBER 9, 2022
Internasional

Oposisi Merebut Kota Kedua Terbesar Aleppo, Gelorakan Kembali Perang Saudara di Suriah

image
Dokumentasi tentara Suriah berjalan di reruntuhan kota Aleppo, Suriah, September lalu. (Xinhua Photo)

ORBITINDONESIA.COM - Perang saudara di Suriah kembali menggelora pada akhir November seiring adanya eskalasi serangan dari rezim oposisi.

Suriah telah terlibat dalam perang saudara yang kejam sejak awal 2011 yang dimulai dengan protes damai terhadap pemerintahan Bashar al-Assad dan berkembang menjadi perang yang melibatkan berbagai kelompok lokal dan internasional karena pasukan keamanan Suriah menanggapi protes dengan kekerasan.

Tercatat sejumlah kelompok oposisi terlibat dalam perang saudara, seperti Tentara Pembebasan Suriah (FSA), Kelompok YPG (Unit Perlindungan Rakyat) yang terafiliasis dengan PKK (Partai Pekerja Kurdistan), hingga ISIS.

Baca Juga: Ribuan Warga Lebanon Mengungsi ke Suriah di Tengah Gempuran Serangan Udara Israel

Berikut sejumlah fakta mengenai peningkatan konflik antara pemerintah Suriah yang dikuasai rezim Assad dengan kelompok oposisi dalam merebut kota terbesar kedua di Suriah yang terletak di bagian utara, Aleppo.

Merebut 32 desa dan wilayah

Pada 28 November 2024, pasukan oposisi Suriah mengklaim telah merebut 32 desa dan wilayah di pedesaan barat Aleppo, Suriah utara, setelah serangan besar-besaran terhadap pasukan rezim Suriah.

Baca Juga: UNHCR: Lebih Dari 200 Ribu Warga Lebanon dan Suriah Jadi Pengungsi Akibat Serangan Udara Israel

Puluhan desa yang berhasil direbut, termasuk desa Urm Al-Kubra, Anjara, Bashnatrah, Kafr Basma, Basratoun, Hawr, al-Qasimiyah, Ajil, Bala, al-Saloum, serta pangkalan militer rezim Suriah yang dikenal sebagai Pangkalan 46.

Wilayah yang baru direbut di pedesaan barat Aleppo seluas 245 kilometer persegi, sehingga pasukan oposisi berada sekitar 5 kilometer (3 mil) dari kota Aleppo.

Dalam perebutan daerah tersebut, kelompok bersenjata Hay'et Tahrir al-Sham dan pasukan sekutunya mengatakan mereka menyita peralatan militer berat dan kendaraan dari pasukan rezim dan menangkap puluhan tentara rezim.

Baca Juga: Menghindari Serangan Israel: Lebih Dari 200 Ribu Warga Mengungsi dari Lebanon ke Suriah

Berhasil memperluas wilayah kekuasaan dalam 3 hari

Halaman:

Berita Terkait