Program Swasembada Pangan di Papua Akan Disesuaikan Potensi Daerah
- Penulis : Maulana
- Jumat, 08 November 2024 03:34 WIB
ORBITINDONESIA.COM - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua melalui Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura menyebutkan, swasembada pangan yang dilakukan nantinya bakal disesuaikan dengan potensi daerah di sembilan kabupaten kota oleh sebab itu pihaknya berharap agar mulai melakukan pemetaan.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura Provinsi Papua, Lunanka Daimboa kepada Antara di Jayapura, Kamis, 7 November 2024 mengatakan, dengan adanya program swasembada pangan ini dapat membantu dalam menurunkan angka stunting, kemiskinan ekstrim dan menjaga stabilitas harga.
“Untuk itu, kami mengharapkan Sembilan kabupaten kota di Papua tersebut melakukan pemetaan serta memperkuat koordinasi dan kolaborasi,” katanya.
Baca Juga: BMKG: Gempa Magnitudo 3,1 dan 3,4 di Sulawesi Utara dan Papua Terjadi dengan Selisih Cuma 17 Menit
Menurut Lunanka, misalnya di daerah Kabupaten Jayapura yang mana kini sedang fokus pada penanaman padi sekitar 50 hektar, lalu Waropen dengan hasil cabai, kemudian Keerom komoditas jagungnya.
“Dan jika dilakukan pendampingan dengan baik serta teratur maka potensi di daerah-daerah tersebut menjadi swasembada dari Provinsi Papua,” ujarnya.
Ia menjelaskan oleh sebab itu kolaborasi antara pemerintah provinsi dengan kabupaten kota harus terjalin dengan baik karena sembilan daerah di tersebut memiliki potensi sendiri namun tergantung yang mana diangkat sebagai sentra swasembada pangan.
Baca Juga: Hasan Nasbi: Presiden Prabowo Pilih Kunjungan Kerja Perdana ke Merauke, Papua
“Dan untuk langkah yang telah kami lakukan yakni menggelar pertemuan dengan Polda Papua guna membahas program swasembada pangan tersebut,” katanya lagi.
Ia menambahkan dari hasil pertemuan tersebut ada dua program yang dilakukan pertama membuat perkarangan pangan bergizi, kedua bagaimana memanfaatkan lahan tidur menjadi produktif.
“Swasembada pangan merupakan asta cita dari presiden dalam rangka menuju ketahanan pangan guna mendukung program makan bergizi gratis,” ujarnya.***