DECEMBER 9, 2022
Internasional

Anggota Fatah Optimistis Terbentuknya Komite Gabungan dengan Hamas untuk Memimpin Gaza

image
Perdana Menteri Palestina Mohammad Mustafa mengatakan bahwa perwakilan dari kelompok Fatah dan Hamas akan segera mengadakan pertemuan di ibu kota Mesir, Kairo. /ANTARA/Anadolu/py

ORBITINDONESIA.COM - Seorang anggota kelompok Palestina Fatah pada Minggu, 3 November 2024 mengungkapkan rasa optimistis  atas perundingan yang berlangsung dengan Hamas untuk membentuk komite gabungan memimpin Jalur Gaza setelah perang brutal Israel.

Pertemuan antara Fatah dan Hamas yang dimediasi Qatar tersebut, berlangsung pada Sabtu, 2 November 2024 yang membahas mengenai pembentukan komite bersama untuk memimpin Gaza pasca perang.

"Pertemuan itu mencari kesamaan visi dalam membangun kembali Gaza dan situasi di wilayah kantung itu setelah berakhirnya agresi Israel," sebut Taysir Nasrallah seorang anggota Dewan Revolusi Fatah kepada Anadolu.

Baca Juga: Hamas: Penjajah Israel Lakukan Genosida Brutal di Rumah-rumah Sakit Jalur Gaza

Dia menyampaikan harapannya bahwa "formula bersama" akan diumumkan pada Minggu malam setelah pembicaraan.

“Kecenderungannya adalah membangun kembali daerah kantong itu, menyediakan bantuan, dan mengelola wilayah itu dengan koordinasi antara kedua kelompok, di bawah naungan Otoritas Palestina,” katanya.

Meski resolusi Dewan Keamanan PBB menuntut gencatan senjata segera, Israel tetap melanjutkan serangan brutal di Gaza sejak adanya serangan dari kelompok perlawanan Palestina tahun lalu.

Baca Juga: Hamas: Usulan Gencatan Senjata Hanya Tipu Daya, Tidak Akhiri Perang dan Tiada Penarikan Pasukan Israel

Lebih dari 43.300 orang telah tewas, sebagian besar adalah wanita dan anak-anak, dan lebih dari 102.100 lainnya terluka, menurut otoritas kesehatan setempat.

Serangan Israel telah membuat hampir seluruh penduduk wilayah itu mengungsi di tengah blokade yang terus berlanjut yang menyebabkan kekurangan makanan, air bersih, dan obat-obatan.

Israel menghadapi kasus genosida di Mahkamah Internasional atas tindakannya di Gaza.***

Berita Terkait