DECEMBER 9, 2022
Ekonomi Bisnis

Menko Infrastruktur, Agus Harimurti Yudhoyono: Pembangunan Tanggul Laut Jadi Highlight Presiden Prabowo

image
Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Wilayah Agus Harimurti Yudhoyono (kanan) dan Menteri Pekerjaan Umum Dody Hanggodo membahas infrastruktur tanggul laut. (ANTARA/HO - Kementerian Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Wilayah)

ORBITINDONESIA.COM - Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Wilayah, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengungkapkan, pembangunan tanggul laut menjadi highlight Presiden RI Prabowo Subianto.

Menurut Agus Harimurti Yudhoyono, pembangunan infrastruktur khususnya Ibu Kota Nusantara (IKN) dan giant sea wall (tanggul laut) menjadi highlight Presiden RI Prabowo Subianto.

Wrap up retreat di Magelang tentang infrastruktur khususnya IKN dan giant sea wall," ujar Agus Harimurti Yudhoyono di Jakarta, Jumat, 1 November 2024.

Baca Juga: Agus Harimurti Yudhoyono: Susilo Bambang Yudhoyono tidak Bisa Hadiri Upacara 17 Agustus di Ibu Kota Negara Nusantara

Menko Infrastruktur AHY dan Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo melakukan pertemuan untuk membahas respons penurunan muka tanah (land subsidence) Jakarta dan mengantisipasi bahaya banjir.

Pertemuan berlangsung di Kantor Kementerian Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan di Jakarta Pusat pada Jumat.

"Sore ini kami harap Kementerian PU bisa menjelaskan apa yang sedang dikerjakan, progres dan tantangan seperti apa. Semangatnya pantai utara Jakarta, Tangerang sampai Bekasi bisa lebih aman karena kita tahu Jakarta mengalami penurunan tanah dan bahaya banjir serta abrasi mengintai setiap saat,” kata AHY.

Baca Juga: Menteri ATR Agus Harimurti Yudhoyono Apresiasi Kesetiaan Masyarakat Eks Timor Timur Pada NKRI

Menteri Dody menerangkan proyeksi panjang tanggul dari Cilegon sampai Gresik mencapai 958 km.

“Kami sudah buat Trial 1 dari Tangerang ke Bekasi sepanjang 43 km beberapa tahun lalu dengan grant dari Korea Selatan dan Belanda untuk basic design,” kata Dody.

Kerja sama Indonesia, Korea Selatan dan Belanda untuk tanggul laut dimulai pada 2016 dengan pembentukan Trilateral Cooperation. Hal ini bertujuan mengembangkan strategi komprehensif dan business case dalam upaya pemulihan lingkungan Pesisir Teluk Jakarta.

Baca Juga: Agus Harimurti Yudhoyono Terpilih Jadi Menko Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan

Sebagai tindak lanjut, pada Februari 2017 dibentuk Project Management Unit NCICD (PMU NCICD). Pada 2020, PMU NCICD bersama trilateral ini menghasilkan Integrated Flood Safety Plan (IFSP) sebagai konsep pengendalian banjir terpadu, dengan fokus pada penyediaan air bersih, peningkatan sanitasi di muara sungai, dan pengendalian banjir.

Apabila land subsidence di Jakarta terus berlangsung maka pilihan terakhirnya adalah pembangunan tanggul laut tahap B/giant sea wall sepanjang 21 km.

Tanggul laut tahap B ini akan mereduksi area banjir 112.000 m2 dan mengurangi potensi kerugian hingga Rp600 triliun.***

Berita Terkait