Kemlu China: AS Lakukan Kegiatan Mata-mata Tetapi Malah Menuduh Negara Lain
- Penulis : Bramantyo
- Selasa, 29 Oktober 2024 02:23 WIB
"Izinkan saya menunjukkan bahwa pada insiden 'Volt Typhoon' yang digembar-gemborkan AS sebelumnya, lembaga keamanan siber China mengeluarkan beberapa laporan untuk mengungkap fakta, memberikan bukti kuat yang membuktikan bahwa 'Volt Typhoon' sebenarnya adalah kelompok 'ransomware' internasional," tegas Lin Jian.
Ia menilai, AS pun sengaja menciptakan narasi palsu tentang penelusuran asal-usul serangan siber untuk menjebak China.
"China mendesak AS untuk menghentikan berbagai jenis tindakan tidak bertanggung jawab untuk menyalahkan korban, menghentikan serangan siber secara global dan berhenti menggunakan isu keamanan siber untuk menjelek-jelekkan China," kata Lin Jian.
Baca Juga: Presiden China Xi Jinping Akan Hadiri KTT BRICS di Rusia, Prabowo Subianto Berhalangan Hadir
Pejabat intelijen AS diberitakan meyakini China menargetkan kandidat dari kedua partai berdasarkan sikap mereka terhadap isu-isu yang sangat penting bagi Beijing, termasuk dukungan untuk Taiwan.
Direktur FBI Christopher Wray sebelumnya pernah menyampaikan kepada Kongres pada Januari 2024 bahwa para penyelidik memantau adanya gangguan dari kelompok yang disebut "Volt Typhoon" yang mengganggu rumah dan perusahaan swasta termasuk pabrik pengolahan air, jaringan listrik, dan sistem transportasi di seluruh AS.
Pada September, Wray juga mengatakan FBI telah menghentikan gerakan pemerintah China lain yang disebut "Typhoon Flax", yang menargetkan universitas, lembaga pemerintah, dan organisasi lain yang memasang perangkat lunak berbahaya pada lebih dari 200.000 perangkat konsumen, termasuk kamera, perekam video, dan router rumah dan kantor.***