DECEMBER 9, 2022
Humaniora

Nasaruddin Umar Jabat Menteri Agama di Bawah Presiden Prabowo Gantikan Yaqut Cholil Qoumas

image
Nasaruddin Umar berjalan saat dipanggil Presiden Prabowo Subianto dalam pengumuman jajaran menteri Kabinet Merah Putih di Istana Merdeka, Jakarta, Minggu, 20 Oktober 2024. Nasaruddin Umar terpilih sebagai Menteri Agama dalam kabinet itu. (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/app/Spt)

ORBITINDONESIA.COM - Presiden RI Prabowo Subianto menunjuk Nasaruddin Umar sebagai Menteri Agama dalam Kabinet Merah Putih yang diumumkan di Istana Negara Jakarta, Minggu malam, 20 Oktober 2024.

Nasaruddin Umar diangkat sebagai Menteri Agama menggantikan Yaqut Cholil Qoumas yang tidak diperpanjang masa jabatannya.

Sebelum resmi ditunjuk sebagai Menag, Nasaruddin Umar berkisah soal pemanggilannya yang tiba-tiba oleh Prabowo. Ia dipanggil Prabowo untuk datang ke kediamannya di Kartanegara.

Baca Juga: Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar Sampaikan Selamat kepada Prabowo Subianto

"Saya betul-betul sangat surprise ya. Saya enggak menyangka dan saya kaget, saya enggak pernah membayangkan," kata Nasaruddin.

Nasaruddin mengaku tidak pernah ada pembicaraan soal posisi menteri bersama Prabowo maupun orang di sekitar lingkungan Partai Gerindra sebelum-sebelumnya.

Namun, pada Senin, 14 Oktober 2024 sekitar pukul 18:00 WIB, dirinya mendapat undangan dari ajudan Prabowo Subianto untuk datang ke Kartanegara.

Baca Juga: Paus Fransiskus dan Imam Besar Nasaruddin Umar Tandatangani Deklarasi Bersama Istiqlal 2024

Nasaruddin Umar lahir di Ujung-Bone, Sulawesi Selatan pada 23 Juni 1959. Dirinya merupakan seorang ulama dan akademisi yang telah berkontribusi besar dalam bidang keagamaan serta pendidikan di Indonesia.

Nasaruddin Umar menyelesaikan pendidikan S1 di IAIN Alauddin Makassar, kemudian melanjutkan S2 dan S3 di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Selain di dalam negeri, Nasaruddin juga memperdalam ilmunya di luar negeri, termasuk belajar di McGill University, Kanada, dan juga sebagai salah satu mahasiswa yang menjalani Program Ph.D di Universitas Leiden, Belanda (1994-1995).

Setelah mendapatkan gelar doktoral, ia pernah menjadi sarjana tamu di Sophia University, Tokyo (2001), sarjana tamu di SOAS University of London (2001-2002), dan sarjana tamu di Georgetown University, Washington DC (2003-2004).

Baca Juga: Menag Yaqut Cholil Qoumas Rilis Logo dan Tema Hari Santri 2024 pada Religion Festival di JIExpo Kemayoran

Pengalaman akademiknya yang luas serta wawasan keislaman yang mendalam menjadikannya seorang pemikir progresif yang sering membahas isu-isu seperti kesetaraan gender dalam Islam dan moderasi dalam beragama, terhitung 12 buku sudah ia tulis seputar isu tersebut.

Halaman:
1
2
Sumber: Antara

Berita Terkait