Mahathir Mohamad: Perang Gaza Telah Runtuhkan Narasi Israel, Ungkap Tipu Daya Zionis
- Penulis : Satrio Arismunandar
- Senin, 07 Oktober 2024 13:09 WIB
Akademisi, ahli, dan jurnalis terkemuka seperti sejarawan Ilan Pappe dari Universitas Exeter, John Quigley dari Universitas Ohio, jurnalis Pepe Escobar, Profesor Urusan Publik Sami Al-Arian, dan mantan intelijen AS, inspektur senjata PBB Scott Ritter akan berpartisipasi dalam sesi panel untuk membahas situasi di Gaza dari berbagai perspektif.
Konferensi ini akan membahas beberapa isu kritis selama tiga hari, termasuk kondisi moral dan intelektual peradaban Barat, peran negara-negara Arab dalam perang Israel yang sedang berlangsung di Gaza, dan konteks yang lebih luas mengenai Palestina dan dunia Islam.
Diskusi juga akan mencakup "konflik intelektual dan peradaban dengan proyek Zionis," normalisasi di dunia Islam, dan dampaknya terhadap perjuangan Palestina.
Baca Juga: Kementerian Agama: Hampir 80 Persen Masjid di Jalur Gaza Hancur Akibat Serangan Israel
Selain itu, para ahli akan mengkaji Mahkamah Internasional (ICJ), Mahkamah Kriminal Internasional (ICC), hukum internasional, dan kondisi masyarakat Israel saat ini dalam konteks perang Gaza yang sedang berlangsung.
Konferensi ini diselenggarakan bersama oleh Pusat Islam dan Urusan Global, Forum Pemikiran dan Peradaban Kuala Lumpur, Gerakan Manusia dan Peradaban yang berbasis di Istanbul, dan Universitas Sabahattin Zaim Istanbul.
Israel terus melancarkan serangan brutal di Jalur Gaza setelah serangan oleh kelompok Palestina Hamas pada 7 Oktober lalu, meskipun telah ada resolusi Dewan Keamanan PBB yang menyerukan gencatan senjata segera.
Baca Juga: Setahun Israel Serbu Jalur Gaza, Pakistan Tetap Konsisten Boikot Produk Perusahaan Pendukung Israel
Lebih dari 41.800 orang telah tewas, sebagian besar adalah wanita dan anak-anak, dan lebih dari 96.900 lainnya terluka, menurut otoritas kesehatan setempat.
Serangan Israel telah memindahkan hampir seluruh populasi wilayah tersebut di tengah blokade yang sedang berlangsung, yang telah menyebabkan kekurangan parah akan makanan, air bersih, dan obat-obatan.
Israel menghadapi kasus genosida di Mahkamah Internasional karena tindakan mereka di Gaza.***