DECEMBER 9, 2022
Nasional

Denny JA: Ekonomi Indonesia Naik Peringkat Dunia Selama 10 Tahun Jokowi Memerintah

image
Ilustrasi, LSI Denny JA menyebut perekonomian nasional mengalami naik peringkat dunia di tangan Jokowi. (FREEPIK/brgfx)

ORBITINDONESIA.COM - LSI Denny JA menyebut perekonomian Indonesia naik peringkat dunia selama 10 tahun pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Hal tersebut berdasarkan olahan data dari World Bank yang dilakukan LSI Denny JA, dalam rilis terbarunya pada Senin, 7 Oktober 2024.

Dari data tersebut, LSI Denny JA mencatat, pada 2014, PDB Indonesia tercatat sebesar US$890,81 miliar, menempatkan Indonesia pada peringkat 18 ekonomi terbesar di dunia.

Baca Juga: LSI Denny JA: 32,3 Persen Unggahan dan Berita tentang Isu Uang Kuliah Tunggal di Media Bersentimen Negatif

Namun, pada tahun 2023 (data tahun 2024 belum tersedia), PDB Indonesia meningkat menjadi US$ 1,37 triliun, menjadikan Indonesia naik peringkat sebagai negara dengan ekonomi terbesar ke-16 di dunia.

"Selama 10 tahun Jokowi, peringkat PDB Indonesia di dunia naik dari nomor 18 menjadi nomor 16," kata Founder LSI Denny JA, Denny Januar Ali.

"Pertumbuhan ini signifikan, baik dalam hal nilai PDB maupun peringkat global," sambungnya.

Baca Juga: LSI Denny JA: 15,1 Persen Unggahan dan Berita tentang Kasus Vina di Media Bersentimen Negatif, Hanya 4,6 Persen Positif

Denny mengatakan, secara keseluruhan, dalam 10 tahun pemerintahannya, Jokowi lebih banyak meraih rapor biru dibanding rapor merah berkaitan dengan penilaian terhadap perekonomian nasional, khususnya Produk Domestik Bruto (PDB).

Untuk diketahui, PDB adalah ukuran total nilai pasar dari semua barang dan jasa akhir yang dihasilkan dalam batas wilayah suatu negara dalam periode waktu tertentu, biasanya satu tahun. 

PDB mencerminkan produktivitas dan ukuran ekonomi suatu negara.

Baca Juga: LSI Denny JA: Petahana Zulkieflimansyah Masih Teratas Namun Tak Kukuh di Pilkada Nusa Tenggara Barat

"PDB merupakan indikator utama dalam mengukur kesehatan ekonomi suatu negara. PDB menunjukkan besarnya aktivitas ekonomi yang terjadi, dan membantu menentukan tingkat pertumbuhan ekonomi, kesejahteraan masyarakat, serta kualitas hidup," terang Denny.

PDB, lanjutnya, diukur dengan menghitung nilai tambah dari semua barang dan jasa yang diproduksi di suatu negara selama periode tertentu.

Salah satu lembaga yang menilai dan mengukur PDB suatu negara adalah World Bank.

Baca Juga: Partai Golkar: Hasil Survei LSI Denny JA Jadi Rujukan Seluruh Calon Kepala Daerah di Nusa Tenggara Barat

Menurutnya, lembaga ini sangat kredibel dan memiliki standar tinggi dalam pengumpulan data ekonomi. 

"Metodologi yang digunakan oleh World Bank dikenal transparan, konsisten, dan banyak dijadikan acuan oleh pemerintah, investor, serta organisasi internasional untuk analisis ekonomi," tuturnya.

Denny menjelaskan, data World Bank yang menunjukkan bahwa ekonomi Indonesia terus tumbuh selama satu dekade pemerintahan Jokowi menegaskan bahwa kebijakan ekonomi yang diterapkan Jokowi, terutama pembangunan infrastruktur dan perbaikan iklim investasi, memberikan dampak positif yang nyata.

Baca Juga: Pilkada NTB, Golkar: Hasil Survei LSI Denny JA Jadi Rujukan

Dia menjelaskan, ada beberapa faktor kunci yang berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi Indonesia selama 10 tahun terakhir.

Di antaranya adalah pembangunan infrastruktur yang masif. 

"Melalui proyek-proyek seperti pembangunan jalan tol, pelabuhan, bandara, dan rel kereta api, Jokowi berhasil menciptakan jaringan transportasi yang lebih efisien, sehingga mendorong pertumbuhan ekonomi di berbagai daerah," jelasnya.

Baca Juga: LSI Denny JA: 97 Persen Unggahan dan Berita tentang Pemberian Izin Pertambangan ke Ormas Keagamaan di Media Online Bernada Netral

Selain itu, kebijakan deregulasi yang diterapkan Jokowi dinilai berperan penting.

"Pemerintah secara bertahap memperbaiki iklim investasi dengan memangkas aturan-aturan yang menghambat, serta memberikan kemudahan bagi investor asing," kata dia.

Faktor lainnya, lanjut Denny, peningkatan daya saing sektor manufaktur dan jasa.

Baca Juga: LSI Denny JA: Berita dan Unggahan tentang Isu Judi di Media Online Maupun Sosial, 3,6 Persennya Bersentimen Positif

"Kedua sektor ini menjadi tulang punggung ekonomi Indonesia selama 10 tahun terakhir," ujarnya.

Pertumbuhan industri pengolahan, yang didukung oleh peningkatan kapasitas produksi, serta perkembangan sektor jasa yang semakin modern dan terintegrasi dengan teknologi digital, turut mendorong stabilitas pertumbuhan ekonomi.

Pemerintah Jokowi disebut Denny juga berhasil meningkatkan produktivitas di sektor pertanian dan maritim.

Baca Juga: LSI Denny JA: 10 Tahun Memerintah Jokowi Lebih Banyak Berhasil

"Program-program untuk meningkatkan kesejahteraan petani dan nelayan, serta penguatan sektor maritim, telah membantu menstabilkan perekonomian nasional, terutama dalam menjaga ketahanan pangan dan menurunkan tingkat kemiskinan di pedesaan," jlentrehnya.

Meski demikian, Denny menerangkan bahwa 10 tahun pemerintahan Jokowi tidak sepenuhnya bebas dari tantangan.

Salah satu tantangan terbesar yang dihadapi adalah ketimpangan ekonomi antardaerah. 

Baca Juga: LSI Denny JA Rilis Capaian Presiden Jokowi di Bidang Sosial Selama 10 Tahun Menjabat

Kata Denny, meskipun pertumbuhan ekonomi secara nasional terus meningkat, disparitas pembangunan antara pulau Jawa dan luar Jawa masih cukup tinggi.

"Daerah-daerah di luar Jawa masih tertinggal dalam hal akses infrastruktur, pendidikan, dan kesehatan. Diversifikasi ekonomi juga menjadi pekerjaan rumah besar bagi Indonesia agar tidak terlalu bergantung pada sektor-sektor tertentu, seperti ekspor komoditas batu bara dan minyak sawit," terang dia.

Selain itu, masalah korupsi masih terus muncul dan menjadi tantangan bagi stabilitas ekonomi jangka panjang. 

Baca Juga: LSI Denny JA: 10 Tahun Pemerintahan Jokowi Kebebasan Ekonomi Meningkat

"Upaya untuk meningkatkan transparansi dan akuntabilitas dalam sektor publik perlu terus ditingkatkan guna menjaga kepercayaan publik dan menarik lebih banyak investasi asing," sarannya.***

Berita Terkait