Sekelompok 99 Relawan Dokter Amerika di Gaza Bilang Tidak Melihat Aktivitas Kelompok Militan di Rumah Sakit
- Penulis : Satrio Arismunandar
- Sabtu, 05 Oktober 2024 06:12 WIB
Para dokter dalam surat itu mengatakan bahwa pengungsian yang "berulang kali dan terus-menerus" oleh Israel terhadap penduduk Gaza yang malnutrisi dan sakit, setengahnya adalah anak-anak, ke daerah-daerah tanpa air bersih atau bahkan toilet, adalah "benar-benar mengejutkan."
"Tidak mungkin bahwa penembakan yang meluas terhadap anak-anak kecil di seluruh Gaza, yang berlanjut selama setahun penuh, adalah kecelakaan atau tidak diketahui oleh otoritas sipil dan militer tertinggi Israel," kata mereka.
Kelompok tersebut menuntut agar pemerintahan Biden mendukung embargo senjata internasional terhadap Israel dan kelompok-kelompok Palestina hingga gencatan senjata permanen tercapai dan sandera dari kedua belah pihak dibebaskan.
Baca Juga: Aksi Protes Meluas di Kota-kota Eropa Menentang Serangan Israel di Jalur Gaza dan Lebanon
Para penandatangan surat itu juga meminta pertemuan dengan Biden dan Harris untuk membahas apa yang mereka saksikan dan mengapa mereka merasa kebijakan Amerika di Timur Tengah "harus segera berubah."
Mereka juga mengulangi seruan mereka dalam surat tertanggal 25 Juli, termasuk pembukaan kembali perbatasan Rafah untuk memungkinkan bantuan kemanusiaan, termasuk air dan pasokan medis, masuk ke Gaza.
"Setiap hari kita terus memasok senjata dan amunisi kepada Israel adalah hari lain di mana perempuan tercabik-cabik oleh bom kita dan anak-anak dibunuh dengan peluru kita," kata mereka.***
Baca Juga: Prancis Kecam Serangan Israel ke Sekolah, dan Panti Asuhan di Gaza Utara yang Tewaskan 40 Orang