DECEMBER 9, 2022
Internasional

Indonesia Desak Semua Pihak Menahan Diri Terkait Situasi yang Sangat Mengkhawatirkan di Timur Tengah

image
(Tangkapan layar) - Juru Bicara II Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI Rolliansyah Soemirat memberikan keterangan pers di Jakarta, Selasa, 6 Agustus 2024. Indonesia khawatir dengan situasi Timur Tengah (ANTARA/Cindy Frishanti)

ORBITINDONESIA.COM - Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI mendesak semua pihak untuk dapat menahan diri, terkait situasi terbaru yang sangat mengkhawatirkan yang sedang terjadi di Timur Tengah.

Pernyataan Indonesia tersebut muncul setelah Israel melaksanakan serangan darat ke Lebanon pada Selasa, 1 Oktober 2024 dan Iran meluncurkan ratusan rudal ke Israel pada hari yang sama.

Menurut Juru Bicara II Kemlu RI Rolliansyah Soemirat di Jakarta, Rabu, 2 Oktober 2024, Indonesia menekankan pentingnya Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk melakukan pertemuan khusus guna membahas perkembangan terbaru di Timur Tengah dan mengambil keputusan yang dapat menurunkan ketegangan di kawasan.

Baca Juga: Kedubes Iran di Jakarta: Teheran Tuntut Tanggung Jawab AS Atas Pembunuhan Sekjen Hizbullah Hassan Nasrallah

“Indonesia sangat khawatir bahwa potensi perang dengan skala yang lebih besar dapat terjadi,” kata Rolliansyah melalui pesan singkat.

Selain itu, Rolliansyah juga mengatakan bahwa keselamatan WNI yang berada di Lebanon menjadi prioritas utama pemerintah Indonesia, menambahkan bahwa proses evakuasi WNI juga sedang berlangsung.

Dia juga mengatakan KBRI di kawasan Timur Tengah terus saling melakukan koordinasi dan melakukan komunikasi dengan seluruh WNI yang berada di wilayah masing-masing.

Baca Juga: Iran Luncurkan 180 Rudal ke Israel sebagai Balasan Atas Pembunuhan Pemimpin Hamas dan Hizbullah

Sebelumnya pada Selasa pagi, Israel melaksanakan serangan darat ke Lebanon setelah melakukan serangan udara secara besar-besaran sejak 23 September 2024 yang menewaskan sekitar seribu orang dan melukai lebih dari 2.700 orang lainnya.

Pada hari yang sama, Iran juga meluncurkan ratusan rudal balistik ke Israel sebagai balasan atas kematian pemimpin Hizbullah, Hassan Nasrallah, pemimpin politik kelompok perjuangan Palestina Hamas, Ismail Haniyeh, serta komandan senior Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Abbas Nilforoushan.

Presiden Iran Masoud Pezeshkian menyatakan bahwa pemerintahnya tidak mencari perang dengan Israel, melainkan akan menghadapi ancaman apa pun dengan cara yang tegas.***

Sumber: Antara

Berita Terkait