DECEMBER 9, 2022
Kolom

Catatan Denny JA: Tak Kutemukan Surga di Sana

image
Catatan Denny JA: Tak Kutemukan Surga di Sana. (istimewa)

-000-

Ia terdampar di negeri yang dulu memberinya naungan,  
tapi Yugoslavia pun pecah,  
seperti kaca yang retak di tanah keras.

Di Sarajevo, tembok-tembok bicara dengan luka,  
pintu-pintu tertutup oleh peluru dan api.  

Baca Juga: Catatan Denny JA: Di Kereta Itu, Tak Ditemukannya Sepasang Mata Bola

Negeri yang teguh kini terbelah,  
dibakar kebencian,  
dihancurkan perang saudara,  
perbedaan adalah dosa  
yang ditukar dengan nyawa.

Marwan menyaksikan semuanya,  
dari jendela apartemen kecil.  
Di sini, tak ada surga yang dijanjikan.

Ia melihat tetangga menjadi musuh,  
sungai menjadi kuburan,  
dan tawa anak-anak berubah menjadi tangis.

Baca Juga: Catatan Denny JA: Revolusi Kreativitas Bersama Artificial Intelligence (1)

Ia hidup di antara reruntuhan,  
terjebak dalam sejarah yang tak mengenal maaf,  
tak bisa pulang,  
tak bisa maju.

-000-

Namun, di tengah segalanya,  
rindunya pada Indonesia tetap menyala,  
meski perlahan padam dimakan waktu.

Baca Juga: Catatan Denny JA: Ayah, Semoga Abu Jasadmu Sampai ke Pantai Indonesia

Ia ingat Sukabumi—  
tanah basah selepas hujan,  
Gunung Gede menjulang di kejauhan,  
peuyeum hangat dari pasar,  
suara jangkrik di malam yang lengang.

Halaman:
1
2
3
4

Berita Terkait