Kapal Layar Latih KRI Bima Suci Hadir di Shanghai China Sebagai Duta Budaya dan Wisata Indonesia
- Penulis : Satrio Arismunandar
- Minggu, 08 September 2024 08:00 WIB
"Dalam beberapa tahun terakhir TNI AL dan 'PLA Navy' sudah punya relasi yang erat termasuk dalam melaksanakan tugas masing-masing di kawasan, dan diharapkan ke depanya kita dapat punya pemahaman yang semakin baik sekaligus dapat menjaga stabilitas di kawasan," kata Hastaria.
Dalam "Cocktail Party" tersebut, para taruna dan taruni tahun ketiga Akademi Angkatan Laut (AAL) memberikan beragam penampilan seperti tari gandrung dari Banyuwangi, kolaborasi tari tradisional seperti rampak gendang, tari saman, tari rama shinta hingga tari perang.
Makanan khas Indonesia juga disuguhkan bagi tamu yang hadir seperti bakso dengan kikil, nasi goreng maupun berbagai minuman.
Sebelum mengakhiri acara, para tamu undangan diajak untuk menari bersama dengan iringan lagu Gemu Fa Mi Re atau yang biasa dikenal dengan Maumere dan Poco-poco sehingga ada interaksi langsung antara para taruna dan taruni TNI AL dan PLA Navy.
KRI Bima Suci selesai dirakit oleh Contruccon Navales Freire Shipyard, Spanyol pada 2017 sebagai kapal layar latih yang menggantikan tugas seniornya, KRI Dewaruci.
Kapal tersebut memiliki panjang 111,2 meter dan lebar mencapai 13,65 meter, dan panjang enam meter.
Baca Juga: Kapal Perang Angkatan Laut Vietnam Sandar di Surabaya, Jajaki Peningkatan Kerja Sama dengan TNI AL
Selain itu KRI Bima Suci juga memiliki tiga tiang utama setinggi 50 meter berwarna kuning keemasan bernama "Tanggap", "Tangguh" dan "Trengginas" untuk membentangkan 26 layar utama.
Kapal yang terkesan klasik itu juga dilengkapi dengan peralatan moderen, seperti kamera pengintai untuk melihat jalur, mesin, hingga alat komunikasi canggih yang bisa dipakai oleh internal awak.
Ada juga ruang aula untuk belajar yang bisa menampung 90 orang.
Baca Juga: Prajurit Marinir TNI AL Terima Pembekalan Perawatan Korban Saat Perang di Latma Rimpac Hawaii
KRI Bima Suci memulai misi muhibah dan latihan praktik Kartika Jala Krida dari Surabaya, Jawa Timur, pada 1 Agustus 2024, kemudian bersandar di Jakarta, Singapura, Sihanoukville (Kamboja), Hai Phong (Vietnam), Shanghai (China), Busan (Korea), Vladivostok (Rusia), Yokosuka (Jepang), Manila (Filipina), kemudian kembali pulang dengan rute Balikpapan, dan tujuan akhir Surabaya.