DECEMBER 9, 2022
Internasional

WHO Umumkan Vaksin Mpox Sumbangan AS Tiba di Afrika, Nigeria Menjadi Negara Pertama Penerima Vaksin

image
ilustrasi penanganan mpox di Afrika /ANTARA/Anadolu/PY

ORBITINDONESIA.COM - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Rabu, 28 Agustus 2024, menyambut kedatangan vaksin mpox pertama di Afrika sebagai contoh solidaritas internasional dalam menghadapi darurat kesehatan masyarakat global.

Nigeria menjadi negara Afrika pertama yang menerima 10.000 dosis vaksin mpox pada Selasa, 27 Agustus 2024, untuk menanggapi wabah penyakit virus yang melanda beberapa negara.

Vaksin mpox tersebut, Jynneos (MVA), yang diproduksi oleh perusahaan farmasi Bavarian Nordic, didonasikan oleh pemerintah Amerika Serikat (AS).

Baca Juga: Kementerian Kesehatan Thailand Konfirmasi Temuan Kasus Pertama Varian Baru Virus Mpox

“Kedatangan vaksin mpox di Nigeria adalah tambahan penting untuk langkah-langkah yang sedang dilakukan untuk menghentikan virus dan melindungi kesehatan," kata Matshidiso Moeti, Direktur Regional WHO untuk Afrika, di X.

"Datangnya vaksin ini juga merupakan contoh jelas solidaritas internasional. Kami berterima kasih kepada pemerintah AS atas dukungan yang tulus,” kata Moeti menambahkan.

WHO telah menyatakan mpox sebagai darurat kesehatan masyarakat yang menjadi perhatian internasional.

Baca Juga: Pakar Kesehatan AS Berbeda Dengan COVID-19, Mpox Tidak Akan Sebabkan Penutupan Sekolah

Pejabat kesehatan Nigeria mengatakan bahwa vaksin akan disebarluaskan kepada lima negara bagian dengan beban kasus mpox tertinggi.

Hingga 10 Agustus 2024, negara tersebut melaporkan 786 kasus yang dicurigai, 39 kasus yang dikonfirmasi, namun sejauh ini tanpa ada korban jiwa di tahun ini.

Dua belas negara di wilayah Afrika telah mencatat kasus, menurut WHO, dengan lebih dari 15.000 kasus yang dicurigai.

Baca Juga: Dirjen Africa CDC, Jean Kaseya: Mpox Bukan Isu Kesehatan yang Hanya Pengaruhi Benua Afrika

Republik Demokratik Kongo, pusat wabah, Burundi, dan negara-negara Afrika Timur lainnya sedang menunggu vaksin, menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Afrika (CDC).

Halaman:
1
2
Sumber: Antara

Berita Terkait