DECEMBER 9, 2022
Internasional

Partai Sayap Kiri Prancis Ancam Pemakzulan Presiden Emmanuel Macron Terkait Penunjukan Perdana Menteri

image
Pemimpin Partai sayap kiri Prancis, La France Insoumise (LFI) Jean-Luc Mélenchon/ANTARA/Anadolu/PY

Setelah berminggu-minggu perjuangan internal, aliansi kiri NFP mengusulkan Lucie Castets sebagai perdana menteri berikutnya pada 23 Juli.

Namun, Presiden Macron telah menyatakan bahwa dia tidak akan membuat keputusan sampai pertengahan Agustus, setelah Olimpiade berakhir.

Macron mendapat kritik karena menunda proses dan menyebabkan ketidakstabilan dengan awalnya menolak pengunduran diri Gabriel Attal pada 8 Juli, hanya untuk menerimanya pada 16 Juli.

Baca Juga: Gabriel Attal, Anak Ideologis Macron Ditunjuk Menjadi Perdana Menteri Baru Prancis

NFP memenangkan lebih dari 180 kursi di majelis rendah parlemen, sementara aliansi sentris Macron, Bersama untuk Republik, mengamankan lebih dari 160 kursi. Partai Marine Le Pen, National Rally (RN), memperoleh lebih dari 140 kursi.

Dengan Majelis Nasional yang terdiri dari 577 kursi, tidak ada satu aliansi pun yang mencapai mayoritas mutlak.

Setelah kemenangan signifikan RN dalam pemilihan Parlemen Eropa pada 9 Juni, Macron membubarkan parlemen dan menyerukan pemilu awal.***

Baca Juga: Prabowo Subianto Terima Ucapan Selamat dari Presiden Emmanuel Macron, Berdua Bercakap Dalam Bahasa Prancis

Halaman:
1
2
Sumber: Antara

Berita Terkait