Netanyahu Pidato Berapi-api di Kongres, Bersumpah Akan Menang Total di Gaza dan Kecam Demonstran AS Sebagai Idiot
- Penulis : Satrio Arismunandar
- Kamis, 25 Juli 2024 09:40 WIB

Netanyahu, yang popularitasnya anjlok dibandingkan sebelum perang, bertujuan untuk menampilkan dirinya sebagai negarawan yang dihormati oleh sekutu terpenting Israel dan disambut baik di koridor Washington. Tugas ini menjadi rumit karena pandangan Amerika yang semakin terpecah mengenai Israel dan perang.
Kemunculannya menjadikan Netanyahu sebagai pemimpin asing pertama yang berpidato di pertemuan gabungan Kongres sebanyak empat kali, melampaui Winston Churchill.
Ketua DPR Mike Johnson menyambut Netanyahu dengan hangat. Lebih dari 60 anggota Partai Demokrat dan independen politik Bernie Sanders memboikot pidato Netanyahu. Ketidakhadirannya yang paling menonjol terjadi tepat di belakangnya: Harris, yang menjabat sebagai presiden Senat, mengatakan perjalanan yang dijadwalkan membuatnya tidak bisa hadir.
Calon kandidat Demokrat berikutnya, Senator Patty Murray dari Washington, menolak hadir, sehingga Senator Ben Cardin, ketua Komite Hubungan Luar Negeri Senat, bertindak sebagai “senator pro tempore” untuk menggantikannya.
Pasangan Trump, Senator JD Vance, juga tidak hadir dalam pidato Netanyahu, dengan alasan perlunya berkampanye.
Dukungan terhadap Israel telah lama membawa pengaruh politik dalam politik AS. Namun kunjungan Netanyahu agak dibayangi oleh gejolak politik AS, termasuk upaya pembunuhan terhadap Trump dan keputusan Biden untuk tidak melakukan upaya lain.***