DECEMBER 9, 2022
Gaya Hidup

Dokter Diana Sunardi: Konsumsi Air Permukaan Rentan Memicu Penyakit Lambung Hingga Kanker

image
Ilustrasi Air minum. Air permukaan rawan bikin penyakit, kata Dokter Diana Sunardi. ANTARA/Sizuka (Sizuka,)

ORBITINDONESIA.COM - Ketua Indonesian Hydration Working Group (IHWG) Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Dokter Diana Sunardi mengatakan, mengonsumsi air permukaan rentan memicu berbagai penyakit, mulai dari lambung hingga kanker.

"Air permukaan itu mudah untuk terkontaminasi. Jadi dulu yang paling kita kenal adalah diare. Tapi semakin ke sini penelitian menunjukkan bahwa pengaruhnya banyak sekali, mulai dari stunting, lalu juga risiko terhadap penyakit termasuk kanker," ujar Diana Sunardi di Klaten, Jawa Tengah, Selasa, 23 Juli 2024.

Diana Sunardi menjelaskan, air permukaan mudah terkontaminasi, sehingga apabila dikonsumsi dapat menyebabkan berbagai penyakit serius. Air permukaan, kata dia, rentan terkontaminasi logam berat seperti timbal dan kadmium. Logam berat tersebut dapat meningkatkan risiko kanker.

Baca Juga: Air Minum Jernih Belum Tentu Bersih, Nadine Chandrawinata Pilih AMDK yang 100 Persen Murni

Diana menyebut, sejumlah penelitian juga menunjukkan bahwa kuman Helicobacter pylori, yang sering ditemukan pada penderita penyakit lambung kronis atau akut, lebih banyak dijumpai pada orang-orang yang mengonsumsi air tanah atau air sungai.

Air yang tidak sehat juga dapat menyebabkan stunting atau pertumbuhan anak yang terhambat.

Diana mengatakan, studi yang dilakukan pihaknya menunjukkan bahwa konsumsi air berkualitas, seperti air kemasan galon, lebih baik dalam menjaga keseimbangan bakteri baik dan jahat di saluran cerna anak-anak dibandingkan dengan air dari sumur.

Baca Juga: Pasca Lebaran 2024, Sejumlah Agen AMDK di Jakarta dan Depok Kehabisan Stok

Anak-anak yang sering mengonsumsi air berkualitas cenderung memiliki kesehatan saluran cerna yang lebih baik, sehingga penyerapan makanannya lebih optimal.

"Kalau saluran cernanya tidak sehat, penyerapan makanannya kurang baik. Jadi dikasih makanan sebanyak apapun anak tersebut tidak tambah tinggi, itu yang terjadi," kata dia.

Sementara itu, Dosen Departemen Teknik Geologi Universitas Gadjah Mada, Heru Hendrayana mengatakan, air permukaan rentan terkontaminasi oleh berbagai aktivitas manusia seperti limbah dan septic tank, sehingga tidak layak untuk konsumsi.

Baca Juga: Waspada Hoaks, Belum Ada Bukti Kemasan AMDK Galon Polikarbonat Sebabkan Autis Pada Anak

Dia menyebut, air berkualitas baik berasal dari sumber air di lapisan bawah yang menyerap mineral dari batuan yang dilaluinya selama puluhan hingga ratusan tahun.

"Maka yang baik adalah air yang di bawah. Yang di bawah itu akan terlindungi, ada satu lapisan yang melindungi ... Air itu mengalir bisa ratusan atau puluhan tahun. Selama itulah batuan itu memberikan mineral kepada air. jadi mineral itu larut, kimia itu larut di dalam air sehingga air itu mengandung mineral," kata Heru.

Lebih lanjut, Heru mengatakan, air yang berkualitas baik berasal dari air bawah permukaan yang berada di daerah gunung berapi atau vulkanik. Batuan vulkanik muda, yang terbentuk dari aktivitas gunung api, menyediakan air yang kaya mineral dan berkualitas baik.

Baca Juga: Konsumen: Aturan Pelabelan Hanya Gimmick Persaingan Usaha, Akan Tetap Konsumsi AMDK Galon Guna Ulang

"Gunung api itu kan dari batuan muda, tapi muda itu juga ratusan tahun. Maka yang kita cari adalah daerah vulkanik muda yang menghasilkan batuan batuan fresh tadi. Dia terjebak mengalir sekian lama, maka itulah air yang berkualitas baik," ucap pria yang juga Ketua Dewan Pembina Yayasan Aliansi Wali Sumber Daya Air Indonesia itu.***

Sumber: Antara

Berita Terkait