Pilkada Jawa Timur, Pengamat Politik Muhammad Iqbal: Risma-Marzuki Bisa Ubah Peta Politik
- Penulis : Krista Riyanto
- Senin, 22 Juli 2024 19:18 WIB
ORBITINDONESIA.COM – Pengamat politik dari Universitas Jember Muhammad Iqbal menilai, Tri Rismaharini yang dipasangkan dengan Marzuki Mustamar bisa mengubah peta politik Pilkada Jawa Timur.
Demikian keterangannya secara tertulis yang diterima di Kabupaten Jember, Senin 22 Juli 2024.
Menurutnya, Risma-Marzuki bisa menjadi antitesis dari kekuatan populisme, karena merepresentasikan sosok birokratik dan ulama kharismatik.
Baca Juga: Perindo Dukung Khofifah-Emil Dardak Maju Pilkada Jawa Timur 2024
"Keduanya bisa menjadi alternatif yang rasional buat figur pemimpin teknokratik dan penjunjung nilai moral, tanpa dinodai kasus hukum yang banal," ujarnya.
Bakal calon Khofifah Indar Parawansa-Emil Dardak sudah memborong tujuh rekomendasi partai politik parlemen dan satu parpol non-parlemen yakni Partai Gerindra, Golkar, Demokrat, PAN, PSI, dan terakhir adalah PKS, serta partai nonparlemen Perindo.
Ada tiga partai yang belum menentukan dukungan. Mereka adalah PKB yang menguasai 27 kursi DPRD Jatim, PDI Perjuangan 21 kursi, dan Partai NasDem 10 kursi.
Baca Juga: Pilkada Jawa Timur: PKS Dukung Khofifah
"Kami mengapresiasi antusiasme dan heroisme PKB dan PDI Perjuangan, tentu juga Nasdem sebagai tiga parai yang masih ketat mengalkulasi secara taktis,” katanya.
Menurutnya sudah semestinya ketiga partai yang belum mendukung bakal calon pol itu mengedepankan pilihan rasional.
PKB, katanya, mungkin bisa berbesar hati tidak memaksakan KH Marzuki sebagai bakal calon gubernur, tapi bisa jadi bakal calon wakil gubernur mendampingi Risma.
"Kendati tiket istimewa PKB memang berhak atas posisi bakal cagub, namun elektabilitas Kiai Marzuki harus diakui masih jauh di bawah Risma, sehingga yang paling rasional ya Risma-Marzuki.”
Berdasarkan survei Litbang Kompas pada periode 20-25 Juni 2024 menempatkan Khofifah Indar Parawansa unggul 26,8 persen di bursa pemilihan Gubernur Jawa Timur, kemudian posisi kedua ditempati politisi PDI Perjuangan Tri Rismaharini dengan 13,6 persen dan ketiga politisi Demokrat Emil Dardak 3,8 persen.
Khofifah-Emil sebagai petahana 26,8 persena dan angka itu jauh menyusut dibanding hasil Pilkada 2018 sebesar 53,55 persen. ***