Menteri Luar Negeri Hakan Fidan: Turki Inginkan Perdamaian dengan Suriah
- Penulis : Satrio Arismunandar
- Senin, 15 Juli 2024 14:46 WIB
Menyoroti bahwa terserah kepada oposisi Suriah untuk memutuskan sifat dialog mereka dengan rezim Suriah, dia juga menggarisbawahi bahwa kekuatan oposisi Suriah telah membantu mencegah peningkatan arus pengungsi, penyelundupan, dan kejahatan terorganisir di wilayah yang mereka kendalikan, sehingga menguntungkan Turki.
Mengenai jutaan warga Suriah yang berlindung di Turki selama perang saudara, dia mengatakan Ankara tidak akan memaksa siapa pun meninggalkan negaranya tanpa kemauan mereka. "Klaim provokatif yang dibuat terkait hal ini tidak memiliki validitas apa pun," tambahnya.
Fidan menyampaikan harapannya mengenai peran konstruktif Rusia dan Iran dalam proses normalisasi hubungan dengan Suriah.
Baca Juga: Menlu Iran akan ke Suriah, Bahas Konsekuensi Serangan Israel Terhadap Konsulat Iran di Damaskus
Dia menyebutkan bahwa dia juga mendiskusikan masalah tersebut dengan rekannya dari Arab Saudi, dan menyatakan keyakinannya bahwa Arab Saudi juga akan memainkan peran yang konstruktif.
Pernyataan tersebut muncul setelah Erdogan mengatakan bahwa Fidan dan diplomat Turki sedang membahas kemungkinan pertemuan antara Erdogan dan Presiden Suriah Bashar Assad, yang merupakan pertemuan pertama dalam lebih dari satu dekade.
Turki mengecam Pemerintah Suriah atas pecahnya kerusuhan sipil di Suriah pada musim semi tahun 2011.
Keterlibatan Pemerintah Turki secara bertahap berkembang menjadi bantuan militer untuk Tentara Pembebasan Suriah pada Juli 2011, bentrokan perbatasan pada 2012, dan intervensi militer langsung pada tahun 2016, 2018, 2019 dan pada 2022.
Operasi militer tersebut mengakibatkan pendudukan Turki di Suriah utara sejak Agustus 2016.***